2017, BI Wilayah Sumut Optimis Jasa Keuangan Syariah Alami Pertumbuhan

Bank Indonesia (BI) optimis jasa keuangan syariah di Kota Medan di tahun 2017 tetap mengalami pertumbuhan. Dilihat dari sisi kinerjanya, pertumbuhan aset bisa mencapai 13,14 persen, kredit 13,20 persen dan dana pihak ketiga (DPK) 22,57 persen.

Deputi Direktur Kepala Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan BI Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Budi Trisnanto, mengatakan, BI Wilayah Sumut memprediksi perbankan syariah masih tetap tumbuh di tahun 2017. Meskipun pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, saat perbankan syariah masih dalam masa awal peluncuran.

?Sejak 2014 pertumbuhan jasa keuangan syariah memang sudah mulai melambat. Namun, ke depan akan terus berusaha mendorong kinerja perbankan syariah. Karena perbankan syariah merupakan salah satu potensi untuk pembiayaan kegiatan ekonomi masyarakat di tengah perlambatan kondisi ekonomi global saat ini,? ujarnya.

Namun ada sejumlah permasalahan klasik dalam perbankan syariah. Misalnya, dari sisi internal yakni kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya yang masih terbatas, belum banyak yang memiliki kemampuan menganalisis usaha-usaha yang berprinsip syariah.

Jika dilihat dari sisi eksternal, masyarakat sudah banyak yang aware terhadap perbankan syariah, namun dikarenakan kondisi ekonomi yang melemah mengakibatkan pertumbuhannya ikut melambat.

Selain itu, bank-bank syariah hendaknya lebih gencar melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat sehingga lebih dikenal. SDM-nya juga harus menggunakan strategi tepat dalam mencari pangsa pasar (market share) yang dapat dimasuki.

?Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan sosialisasi ke pesantren-pesantren yang memang sudah mempelajari sistem syariah,?pungkasnya.