Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) sekaligus Politisi Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla mengakui bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang pernah melakukan pembicaraan via telepon dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin. Akan tetapi pembicaraan itu tidak terkait dengan upaya SBY menekan MUI untuk mengeluarkan fatwa adanya penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.
"Bahwa ada pembicaraan per telepon antara SBY dan Kiai Maruf soal kunjungan AHY ke PBNU, benar. Dan tak ada yg salah dengan itu.? Kalau soal pembicaraan mengenai kinjungan AHY ke PBNU antara SBY dan Kiai Maruf, memang ada. Tp itu non-issue." kata Ulil dalam cuitannya di akun twitter @ulil, Jumat (3/2/2017).
Ulil membantah bahwa SBY melakukan intervensi terhadap MUI untuk menjegal Ahok. Dia bilang, yang paling memungkinkan untuk menekan MUI justru penguasa saat ini.
"Tetapi bhw SBY memesan fatwa dari MUI soal Ahok, dan ada pembicaraan via telp soal itu, saya yakin tak ada. Apalagi SBY menekan MUI agar menerbitkan fatwa soal Ahok, jelas ndak benar. Yg mungkin "nyetir" MUI bukan SBY, tetapi penguasa dong," imbuhnya.
Mantan Ketua Lakpesdam Nahdlatul Ulama itu menambahkan meskipun, sebagai intelektual muslim, dia mengaku berseberangan dengan Ma'ruf, akan tetapi dia geram jika Ma'ruf Amin dituding berbohong saat dipengadilan.
"Ketika pengacara Ahok menuduh Kiai Maruf berbohong soal adanya pembicaraan dengan SBY per telepon, mereka jelas ceroboh dg tuduhan itu. Secara pemikiran, saya berseberangan dengan Kiai Maruf, hingga sekarang. Tapi ndak terima kalau dia dituduh bohong oleh pengacara Ahok. Kiai Maruf sama sekali tak bohong dlm hal tak adanya pembicaraan per telepon dg SBY soal permintaan fatwa," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement