Pemerintah Kota Bogor Provinsi Jawa Barat merekrut 50 anggota "park ranger" yang khusus bertugas sebagai penjaga taman dan fasilitas pedestrian agar tetap terawat dan terjaga rapi.
"Saat ini kita baru memiliki 50 anggota 'park ranger' yang baru kita rekrut tahun ini," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di Bogor, Minggu (5/2/2017). Bima mengatakan 50 petugas penjaga taman tersebut, merupakan rekrutan baru, tidak lagi berasal dari petugas Satpol PP yang sejak 2016 ditugaskan sebagai park ranger.
Petugas park ranger kali ini direkrut oleh Bidang Pertamanan di Dinas Pemukiman Kota Bogor sebagai karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dengan honorarium sekitar Rp2 juta per bulan."Park Ranger ini kita sebar ke semua taman, tugasnya mengawasi, menjaga taman, menegakkan disiplin masyarakat saat beraktivitas di taman, tidak merusak dan mencegah vandalisme," kata Bima.
Sebelum bertugas, 50 anggota Park Ranger mendapat pelatihan dari anggota TNI. Mereka dilatih fisik dan mental serta cara-cara menghadapi masyarakat melalui 3S yakni senyum, sapa dan salam.
Petugas park ranger juga memiliki tampilan khusus, berkostum warga hijau dilengkapi dengan topi koboi. Penampilan tersebut membuat petugas terlihat lebih humanis. "Mereka bertugas menegur warga dengan mengedepankan 3S yakni senyum, sapa dan salam," katanya.
Kepala Bidang Pertamanan, PJU dan Dekorasi, Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor, Yadi Cahyadi menyebutkan, tujuan merekrut petugas Park Ranger adalah untuk menjaga taman-taman dan fasilitas pedestrian Kebun Raya yang ada di Kota Bogor.
"Karena selama ini tugas Satpol PP belum maksimal untuk menjaga taman. Maka itu, kami merekrut masyarakat untuk dilatih menjadi Park Ranger," kata Yadi.
Menurut Yadi, petugas Park Ranger disebar di 34 taman aktif yang ada di Kota Bogor, khususnya taman tematik. Tugasnya memberikan pengarahan dan teguran kepada masyarakat dengan mengedepankan 3S yakni senyum, sapa dan salam.
"Rencananya tahun depan akan terus kita tambah, agar perawatan dan pemeliharaan taman menjadi maksimal," kata Yadi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement