Pengemudi becak di Kota Medan, Sumatera Utara, menolak keberadaan alat transportasi berbasis online yang marak di kota tersebut.
Salah satu pengemudi becak, Ajo, yang juga anggota Komunitas Solidaritas Angkutan dan Transportasi Umum (SATU) mengatakan kehilangan banyak pelanggan sejak kemunculan alat transportasi berbasis online.
"Kami berharap berikan kebebasan seluas-luasnya untuk operasional becak, ruang gerak kami dibatasi. Ini salah satu diskriminasi. Bagi abang becak, Medan bukan rumah kita, tapi Medan neraka," katanya di Medan, Kamis (16/2/2017).
Ajo mengaku kecewa dengan pemerintah karena tidak mampu mengatur aktivitas dan kegiatan operasional angkutan berbasis online di Kota Medan.
"Kami minta kepada pemerintah untuk menghentikan operasional angkutan online di Medan. Kalau permintaan ini tidak dituruti maka kami akan melakukan aksi sendiri untuk menghentikannya. Tanggal 21 Februari kita rencanakan akan melakukan aksi di Kantor Walikota Medan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement