Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbaiki Kualitas, BSM Bukukan Laba Rp325,4 M

Perbaiki Kualitas, BSM Bukukan Laba Rp325,4 M Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Entitas usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) berhasil mencatatkan kinerja yang gemilang di 2016. Laba bersih perseroan melonjak 12,38% menjadi Rp325,4 miliar dari posisi sebelumnya Rp288,6 miliar.

Disamping itu, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) Bank Syariah Mandiri? juga sukses ditekan ke angka 4,9% (gross) dari posisi sebelumnya 6,1%. Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto mengatakan perseroan juga berhasil mengumpulkan recovery ex write off termasuk margin per Desember 2016 sebesar Rp537 miliar.

"Perolehan laba bersih selain berasal dari perbaikan kualitas aktiva produktif? juga ditopang oleh meningkatnya pendapatan bersih, pengendalian biaya overhead serta penghematan biaya CKPN," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Untuk rasio pencadangan, Agus menambahkan pada tahun lalu perseroan membentuk biaya PPAP sebesar Rp1,17 triliun. Melalui hal itu rasio cash coverage meningkat menjadi 67,25% dari rasio di tahun 2015 yang sebesar 58,11%.

Sedangkan untuk pendapatan, per Desember 2016 perseroan berhasil meraup pendapatan bersih sebesar Rp4,96 triliun atau tumbuh 12,72% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp4,40 triliun. Hal itu merupakan buah dari keberhasilan perseroan meningkatkan pembiayaannya.

Senior Executive Vice President BSM Ade Cahyo Nugroho menambahkan pembiayaan perseroan tumbuh 8,8% (yoy) menjadi Rp55,6 triliun dari posisi sebelumnya Rp51,1 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh secara selektif fokus kepada segmen pilihan.

Kami senantiasa konsisten untuk terus menumbuhkan pembiayaan dengan penjagaan kualitas agar perusahaan bisa menghasilkan profit yang optimal,?? tambah Ade Cahyo.

Untuk aspek efisiensi, BSM mampu menekan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) ke level 94,12%. Bandingjan dengan rasio BOPO pada Desember 2015 yang sebesar 94,78%.

Cost to Income Ratio (CER) juga mengalami perbaikan menjadi 61,19%, membaik dibandingkan periode sebelumnya 61,77%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: