Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Jabar 5,9 Persen

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Jabar 5,9 Persen Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jawa Barat (Jabar) pada tahun 2017 berada pada kisaran 5,5 persen hingga 5,9 persen.

Kepala Perwakilan BI Jabar Juda Agung mengatakan pertumbuhan ekonomi Jabar cukup tinggi didorong dari sisi domestik di mana konsumsi diperkirakan masih kuat didukung oleh suku bunga kredit yang turun dan belanja infrastruktur yang membaik dibandingkan tahun lalu.

"Di samping itu kenaikan UMK juga diperkirakan akan menjaga daya beli masyarakat," ujarnya kepada wartawan di Bandung, Selasa (7/3/2017).

Juda mengatakan perekonomian Jabar juga terbantu oleh pertumbuhan industri otomotif di mana sejumlah pabrikan otomotif yang berlokasi di Jabar terus meningkatkan kapasitas produksi dan mendorong?ekspor.

Investasi bidang infrastruktur juga semakin membaik seiring penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur strategis seperti Jalan Tol Cisumdawu, Bandara Kertajati, LRT, serta pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).

"Ekspor Jabar juga akan meningkat terindikasi dari perbaikan perekonomian global terutama negara tujuan ekspor Jabar. Di sisi lain industri andalan Jabar seperti pengolahan, perdagangan, pertanian, dan perikanan sepanjang tahun lalu mengalami tren peningkatan yang akan berlanjut tahun ini," tuturnya.

Seperti diketahui, LPE Jabar tahun 2016 tercatat mencapai 5,67 persen di mana terjadi peningkatan?dibandingkan tahun 2015 yang tercatat hanya sebesar 5,04 persen.

Sementara itu, BI Jabar memperkirakan inflasi akan terkendali pada kisaran 4 plus minus 1 persen. Namun demikian, risiko perubahan harga administred prices dan volatile food harus tetap diwaspadai sebagai pendongkrak inflasi.

Menurutnya, pencabutan subsidi tarif listrik PLN sepanjang tahun ini yang dilakukan tiga kali yakni Januari, Maret, dan Mei akan memberikan dampak dorongan inflasi sebesar 0,91 persen hingga 0,95 persen. Selain itu, kenaikan tarif STNK di Jabar akan menambah dampak inflasi sebesar 0,17 persen.

Namun, menurutnya, hal itu sudah diperkirakan oleh BI, termasuk kemungkinan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran.

"Kami sudah mengantisipasi hal itu sehingga perkiraan inflasi kita canangkan bisa di bawah lima persen," tegasnya.

Berbagai upaya yang akan dilakukan oleh BI dan Pemprov Jabar untuk mengendalikan inflasi di antaranya dengan mengoptimalkan sistem resi gudang yang terintegrasi dengan pasar lelang. Sistem E-Priangan yang menginformasikan harga kebutuhan pokok di tingkat pasar tradisional dan di tingkat produsen juga akan terus diperbaiki termasuk menambah fitur merchant page.

"Kami juga mengembangkan Kampung Peduli Inflasi di sejumlah lokasi di Jabar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: