Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Go-Jek Platform Pertama Berikan Tip untuk Driver

Go-Jek Platform Pertama Berikan Tip untuk Driver Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bergabung sebagai mitra Go-Jek bisa mendapatkan berbagai keuntungan yang menarik. Salah satunya adalah tip yang telah tersedia di fitur Go-Pay setelah usai menggunakan Go-Ride. "Salah satu bonus driver, pada Juni 2016 (Go-Jek) jalani program tip semua untuk driver," kata Chief Marketing Go-Jek Piotr Jakubowski saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (7/3/2017).

Sementara itu tip yang diberikan driver mulai dari Rp2.500 hingga Rp30.000. "Saya pernah mengajak karyawan Go-Jek untuk menggunakan ini kalau bisa berikan tip, waktu itu saya pernah berikan tip ke driver sebanyak Rp30.000," kenang Piotr.

Piotr mengatakan program tip ini merupakan platform pertama mendahului kompetitor lain. Kemudian inovasi pemberian bintang juga dimulai dari Go-Jek. "Itu inovasi Indonesia sendiri, sebenarnya datang dari sebuah kontes Go-Video, Go-Jek membuka daftar video maker seluruh Indonesia, pemenangnya anak kuliahan asal Surabaya," tutur pria berkebangsaan Polandia tersebut.

Piotr mengungkapkan menggunakan fitur Go-Pay sebenarnya tarifnya lebih besar dibanding bila menggunakan cash atau kontan. Namun, pengemudi tidak memegang uang langsung karena sudah tersimpan di aplikasi.

"Go-Pay itu lebih besar dari cash, karena kalau kita memesan dari Go-Food, Go-Mart, dan lain-lain dengan pakai Go-Pay mudah sekali, si driver tak usah lama menunggu bisa langsung mendapatkan uang," terang Piotr. Go-Jek sebelum fenomenal seperti sekarang ini sebenarnya sudah ada sejak bulan Oktober 2010. Saat itu orderan melalui call center bukan aplikasi.

"Go-Jek pertama lewat call center, jadi telepon kemudian pesan 20-30 menit datang," ucap Piotr. Piotr mengatakan untuk saat ini order Go-Jek hanya melalui sistem android dan Iphone. Hal ini menyusul banyaknya pertanyaan netizen di jejaring sosial twitter. Pemesanan lewat BBM ataupun sosial media pun tidak bisa. "Sebenarnya kalau kita lihat teknologinya 78-80 persen masyarakat Indonesia menggunakan android. Jadi kita fokus ke android dan iphone," pungkas Piotr.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: