Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengharapkan investor salah satunya dari Arab Saudi berinvestasi di sektor infrastruktur penunjang pariwisata di Pulau Dewata karena akses beberapa destinasi masih terbatas.
"Kami berharap adanya investasi karena di Bali akses seperti pelabuhan, bandar udara, dan cruise masih terbatas," kata Ketua PHRI Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Rabu (8/3/2017).
Pria yang akrab disapa Cok Ace itu mengatakan, pada beberapa destinasi wisata seperti di kawasan Bali Utara masih terkendala infrastruktur yang kurang memadai seperti jalan raya.
Karena itu, "kue" pariwisata selama ini lebih banyak berada di Bali Selatan, sedangkan di kawasan lain belum begitu signifikan karena terkendala infrastrukur yang belum memadai.
Cok Ace menilai pariwisata sangat diperlukan dengan dukungan tiga faktor A, yakni?Amenity?(kenyamanan),?Accessibility?(akses), dan?Atraction?(atraksi).
"Nah, di Bali akses ini yang masih kurang memadai," katanya lagi.
Ia mengharapkan momentum Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud berada di Bali, bahkan memperpanjang masa liburan hingga 12 Maret 2017 diharapkan menjadi kesempatan emas untuk menarik investasi di Pulau Dewata.
Dalam kunjungan kenegaraan di Jakarta, 1-3 Maret, Presiden Joko Widodo telah menandatangani 11 kesepakatan bersama Raja Salman, salah satunya investasi di sektor pariwisata. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement