Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Typo, Server Internet di AS Lumpuh

Gara-gara Typo, Server Internet di AS Lumpuh The logo of Amazon is seen at the company logistics center in Lauwin-Planque, northern France, February 20, 2017. | Kredit Foto: Antara/Pascal Rossignol
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri internet dibuat ribut karena tumbangnya layanan komputasi awan Amazon Web Service (AWS) dan Amazon Simple Storage Service (S3) yang menyokong banyak situs populer.

Keduanya cukup bisa diandalkan oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan layanan mereka sehingga tidak perlu khawatir situs mereka tidak bisa diakses, namun tidak ada layanan internet yang bisa sepenuhnya menjamin layanan mereka tidak akan mengalami gangguan, termasuk AWS.

Awal pekan ini, AWS mengalami gangguan membuat berbagai situs dan layanan populer menjadi tidak bisa diakses, mulai dari situs hiburan, portal berita, hingga situs pemerintah. Ternyata, penyebab AWS tumbang selama empat jam adalah faktor human error alias kesalahan manusia, demikian penjelasan Amazon yang diunggah ke situsnya terkait penyebab masalah tersebut.

Mashable menyebutkan kesalahan manusia yang dimaksud di sini adalah typo karena ada seorang karyawan Amazon yang salah ketik.

Menurut penjelasan Amazon, masalah dimulai ketika seorang karyawan yang sedang melakukan pemeliharaan rutin memasukkan perintah yang salah ketika dia mencoba untuk membuat "sedikit server" offline. Karena kesalahannya itu, server dalam jumlah banyak justru menjadi offline, termasuk server yang mendukung dua subsistem dari S3, demikian seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Sabtu (4/3/2017).

Hal inilah yang menyebabkan banyak situs dan layanan menjadi tidak bisa diakses. Amazon bahkan tidak bisa mengunggah ke situsnya sendiri untuk menjelaskan tentang masalah ini. Seolah itu tidak cukup buruk, server-server yang Amazon gunakan telah lama tidak di-restart sepenuhnya. Oleh sebab itu, proses tersebut memakan waktu yang cukup lama. Sekitar 150.000 situs web mengandalkan layanan AWS.

Kegagalan tersebut dapat mencoreng reputasi Amazon dan mereka menyadari hal itu. Karenanya, penyedia layanan komputasi awan terbesar tersebut berjanji mereka akan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah insiden serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: