Badan Urusan Logistik Kandeman Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menargetkan mampu menyerap sekitar 25.000 ton gabah milik petani pada 2017, kata Kepala Gudang Bulog setempat, Sutarno.
"Kami optimistis mampu menyerap 25.721 ton gabah atau setara 12.856 beras milik petani pada tahun ini," katanya di Batang, Rabu (15/3/2017).?
Menurut dia, hingga pertengahan Maret 2017, Bulog sudah melakukan penyerapan sekitar 1.500 ton beras sehingga target pengadaan diperkirakan akan terlampaui, apalagi kini sejumlah wilayah sudah memasuki masa panen.
Pada kegiatan penyerapan gabah ini, kata dia, Bulog akan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau Komando Distrik Militer 0736 Batang.
"Kami bersama TNI siap dan sudah melaksanakan tugas dari pemerintah untuk membeli gabah atau beras milik petanisecara langsung," katanya.
Menurut dia, untuk mempercepat penyerapan beras atau gabah ini, Bulog juga melakukan pembelian gabah di luar standar kualitas yang nantinya akan diolah agar kualitasnya menjadi standar yang ditetapkan.
Adapun untuk harga gabah kering giling (GKG), kata dia, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 disebutkan seharga Rp4.600 per kilogram, gabah kering simpan (GKS) Rp4.150/kg, gabah kering panen (GKP) Rp3.750/kg, dan harga gabah di luar standar kualitas bulog Rp3.700/kg.
Ia mengatakan untuk dasar hukum pembelian gabah di luar standar kualitas Bulog, sudah dicantumkan pada Peraturan Kementerian Pertanian Nomor 03/Permentan/PP.250/3/2017 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan dan Nomor 71 Permentan/PP 200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di luar Kualitas.
"Kami membeli gabah dari petani yang harganya lebih tinggi dari ketentuan harga yang ditetapkan oleh pemerintah," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement