Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah optimistis perbankan akan semakin serius menggarap kredit pemilikan rumah (KPR) seiring dengan meningkatnya permintaan hunian oleh masyarakat.
"Dari 'outlook' ekonomi, pada tahun ini banyak perbankan mengarah ke sektor ritel, salah satunya KPR. Perbankan akan 'all out' dalam merebut 'market' KPR," kata Wakil Ketua REI Jawa Tengah Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Kamis (16/3/2017).
Menurut dia, kondisi tersebut berdampak positif bagi pertumbuhan properti di Jawa Tengah. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para pengembang agar bersiap dengan produk yang akan ditawarkan kepada calon konsumen.
Dia mengatakan keseriusan perbankan menggarap sektor KPR ini terlihat dari penurunan suku bunga KPR sebagai dampak dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
"Suku bunga BI kan sudah relatif rendah dalam beberapa waktu terakhir ini, tinggal menunggu saja suku bunga KPR akan diturunkan kapan, dan sekarang sudah mulai turun," katanya.
Sebagai contoh, Dibya mengatakan beberapa perbankan sudah mulai menurunkan suku bunga KPR dari 7,5 persen fixed satu tahun menjadi 6 persen fixed satu tahun.
Dia mengakui sebelumnya banyak calon pembeli yang masih menunggu penurunan suku bunga KPR ini sehingga berdampak pada lesunya penjualan di beberapa bulan lalu.
"Saya melihat beberapa waktu terakhir ini 'market' belum berjalan sebagaimana mestinya. Meski demikian pada saatnya nanti pasti akan terbeli karena rumah kan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi," katanya.
Oleh karena itu, Dibya mengaku optimistis penurunan suku bunga KPR ini membuat calon konsumen yang sebelumnya menunda pembelian akan segera merealisasikan pembelian rumah. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement