Presiden Joko Widodo mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di provinsi termuda sekaligus berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Kalimantan Utara (Kaltara).
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas dengan topik Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Kaltara yang digelar di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (21/3/2017).
"Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda yang kita miliki sekaligus provinsi yang berada terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan tetangga Malaysia. Walaupun merupakan provinsi termuda, saya yakin Provinsi Kalimantan Utara mampu mengejar perdagangan ekonomi provinsi-provinsi lainnya di Pulau Kalimantan," kata Presiden.
Ia menambahkan, Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi yang cukup besar yang selanjutnya harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Presiden Jokowi menyadari bahwa dalam membangun Kalimantan Utara ada sejumlah pekerjaan rumah besar yang harus dituntaskan. "Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara masih pada posisi 3,75 persen. Dan pertumbuhan itu tentu saja dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas, terutama komoditas hasil tambang di pasar dunia," katanya.
Dari sisi lapangan usaha sebanyak 24,65 persen perekonomian Kalimantan Utara tercatat disumbang oleh sektor pertambangan diikuti 18,09 persen bidang pertanian.
Namun demikian, kata Presiden, lesunya harga komoditas hasil tambang sektor pertanian ternyata menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan sektor konstruksi dan sektor perdagangan.
"Saya minta momentum ini digunakan untuk menata kembali sektor-sektor unggulan di Provinsi Kalimantan Utara agar ke depan bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang berdampak pada kesejahteraan rakyat di Kalimantan Utara," katanya.
Presiden juga mengingatkan agar terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang bisa dilakukan apabila hilirisasi industri bisa dikerjakan di Kalimantan Utara.
Hal itu dapat dilakukan dengan mengembangkan industri-industri pengolahan hasil tambang serta mengaitkan pengembangan sektor pertanian dan perkebunan dengan sektor industri pengolahan sehingga bisa menciptakan dampak yang baik untuk daerah.
"Untuk percepatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Kalimantan Utara, perlu didorong konektivitas infrastruktur air bersih dan ketenagalistrikan," katanya.
Sementara terkait konektivitas udara, revitalisasi Bandara Juwata di Tarakan yang tengah berlangsung saat ini terus dilakukan serta revitalisasi Bandara Sebatik diminta Presiden agar segera dituntaskan.
"Dan terkait air bersih data yang saya terima menunjukan ada 7,3 persen penduduk di Kalimantan Utara belum mempunyai akses terhadap air bersih. Dimana ada tiga kabupaten yang angkanya masih sangat tinggi, Nunukan, Malinau, dan Tanah Tidung dan ini saya minta juga agar diperhatikan," katanya.
Pada kesempatan yang sama Presiden juga meminta kepada jajarannya agar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan segera dilaksanakan sehingga rakyat di Kalimantan Utara, terutama yang memiliki industri rumah tangga mendapatkan akses listrik yang cukup. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement