Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Maluku Salurkan Uang Baru Rp10 Miliar

BI Maluku Salurkan Uang Baru Rp10 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Ambon -

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku hingga Maret 2017 sudah mengedarkan uang emisi baru 2016 di Provinsi Maluku sebesar Rp10 miliar.

"Sekarang ini kami sudah mendapat kiriman dari pusat berbagai pecahan uang baru mulai dari Rp100.000 hingga Rp1.000 untuk diedarkan lagi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Sabtu (25/3/2017). Jadi, lanjutnya, sejak diluncurkannya uang emisi baru tahun 2016 darti tanggal 19 Desember 2016 hingga pertengahan Maret sudah mencapai Rp10 miliar.

Menurutnya, jumlah uang baru itu masih sangat terbatas, apalagi pencetakannya berbarengan semua pecahan, sehingga pihak Peruri juga perlu waktu, mengingat tidak sama dengan pencetakan sebelumnya sesuai permintaan nilai pecahan.

Bambang mengatakan, untuk memperkenalkan uang emisi baru kepada masyarakat, BI Provinsi Maluku tetap melakukan sosialisasi terutama tentang bentuk dan warna uang emisi 2016 baru.

Sedangkan uang lusuh tidak layak edar yang dimusnakan selama tahun 2016 lalu tercatat sebesar Rp987 miliar. "Uang lusuh ini bersumber dari dunia perbankan dan juga dari masyarakat yang datang menukar langsung ke BI," katanya.

Jadi, lanjutnya, setiap uang yang masuk dari bank disortir, kemudian yang tidak layak edar dipisahkan untuk dimusnahkan dan digantikan dengan uang yang baru.

Menurutnya, pemusnahan uang lusuh dilakukan langsung oleh BI Maluku dengan satu berita acara melalui panitia di BI guna proses pemusnahannya.

Uang lusuh yang akan dimusnahkan itu harus dihitung lagi jumlahnya baru dilakukan pemusnahan melalui tim yang sudah dibentuk oleh BI.

"Apalagi ke depan ini BI Maluku akan mendapatkan mesin rajik uang yang baru, bisa saja volumenya lebih besar, tetapi yang jelas BI Maluku selalu melakukan rajikan terhadap uang lusuh yang masuk hampir setiap saat melalui penukaran," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: