Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump: Ternyata China Bukan Manipulator Mata Uang

Donald Trump: Ternyata China Bukan Manipulator Mata Uang Kredit Foto: Slate.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tampak pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping berbuah kebaikan. Ini bisa dilihat ketika Trump mengatakan Amerika tidak akan lagi melabeli China sebagai manipulator mata uang. Seperti diketahui, Trump selama ini menuding China telah menekan nilai yuan sehingga produknya lebih kompetitif ?di pasar dunia.

Pada masa kampanye Trump mengatakan situasi ini seperti ?memperkosa? Amerika Serikat dan berjanji akan melabeli China sebagai manipulator mata uang di hari pertama resmi menjabat sebagai presiden. Kendati, pada interview dengan Wall Street Journal, Rabu (12/4/2017) Trump mengatakan China bukanlah manipulator mata uang selama beberapa waktu.

?Saya pikir dolar telah menjadi kuat dan sebagian itu adalah kesalahan saya, karena orang memiliki keyakinan dalam diriku,? kata Trump. Ketika dolar kuat ?memberikan keuntungan namun secara tidak lansung menyakiti ekonomi AS.

?Sangat sulit bersaing, ketika mata uang dolar kuat dan negara lain melakukan devalusi mata uang,? keluhnya.

Pada pertemuan tahunan para pimpinan ekonom dunia, kebijakan proteksionisme Trump menjadi sorotan utama, kebijakan itu dinilai akan berdampak buruk bagi stabilitas ekonomi global.

?Risiko perang dagang yang diwacanakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mulai mereda, namun jika kebijakan proteksionisme diterapkan maka akan menyebabkan pertumbuhan produktivitas, investasi dan inovasi menjadi terbatas,? kata Christine Lagarde.

Ekonomi dunia mengalami pertumbuhan kuat, namun kebijakan proteksionisme menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi ancaman. Selain itu, ketimpangan ekonomi dan produktivitas rendah adalah dua masalah ekonomi global saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: