Meski Pengguna Bertambah, Twitter Masih Merugi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Layanan mikro blogging Twitter melaporkan peningkatan jumlah pengguna dalam tiga bulan pertama tahun ini. Meski begitu, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut masih mencetak kerugian di kuartal pertama 2017.

Sejak menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, Donald Trump selalu menggunakan Twitter untuk melawan disinformasi dan berbicara langsung dengan rakyat AS, hal itu sedikit banyak menjadi faktor pendorong bertambahnya pengguna aktif Twiitter.

Pengguna aktif naik sebesar 14 persen, namun pendapatan dari iklan turun hampir 8 persen diandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kami terus menghadapi krisis pendapatan," kata CEO Twitter, Jack Dorsey, seperti diktuip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

"Kami percaya bahwa dengan melaksanakan rencana kami serta penggguna yang terus meningkat, akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang positif dalam jangka panjang," tambahnya.

Dorsey mengatakan jumlah orang yang menggunakan layanan ini secara aktif naik 6 persen setiap bulan.

Dorsey menambahkan bahwa peningkatan pengguna Twitter sebagian karena layanan tersebut kini telah disederhanakan untuk menjadikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna, termasuk tindakan untuk mengurangi konten yang kasar.

Perusahaan telah berusaha meyakinkan pengiklan agar dapat memperkuat basis penggunanya dan telah meluncurkan fitur baru, termasuk siaran video langsung. Hasilnya lebih baik dari perkiraan analis dan saham Twitter naik 11 persen. Twitter mengatakan 328 juta orang masuk untuk menggunakan platform tersebut antara Januari dan Maret.

"Kami terus mengharapkan pertumbuhan pendapatan melonjak seiring pertumbuhan pengguna pada 2017," kata Twitter.