Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengembang Kawasan Industri Ini Kantongi Laba Rp123 Miliar di Kuartal Pertama

Pengembang Kawasan Industri Ini Kantongi Laba Rp123 Miliar di Kuartal Pertama Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengembang kawasan industri terkemuka di Tanah Air, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), berhasil membukukan pendapatan Rp222 miliar selama kuartal pertama tahun ini dan mampu meningkatkan marjin laba bersih perseroan.

Berdasarkan Laporan Keuangan yang tidak diaudit untuk periode 31 Maret 2017, pendapatan DMASpaling besar dikontribusikan oleh penjualan lahan industri sebesar Rp179 miliar.?

Tondy Suwanto, Direktur Independen Puradelta Lestari, mengatakan bahwa pendapatan di kuartal pertama tahun 2017 memang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Namun, hal tersebut lebih disebabkan tingginya pendapatan di kuartal pertama tahun 2016 akibat dibukukannya penjualan kepada PT SAIC International Indonesia sebesar Rp572 miliar yang mendominasi pendapatan Perseroan di periode tersebut.?

?Walaupun di kuartal pertama tahun ini Perseroan baru membukukan pendapatan sebesar Rp222 miliar, Perseroan masih memiliki backlog penjualan yang cukup tinggi untuk dibukukan di tahun ini,? jelas Tondy, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Selain itu, pihaknya juga mulai mencatatkan kontribusi dari segmen komersial terhadap pendapatan Perseroan serta kenaikan kontribusi pendapatan residensial. Hal ini, ujar Tondy, sejalan dengan upaya DMAS untuk mendiversifikasi pendapatan dengan pengembangan sarana pendukung di lahan industri milik Perseroan.

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, kontribusi segmen industri mencapai 80,5 persen dari total pendapatan, sedangkan kontribusi segmen hunian dan komersial masing-masing adalah 3,8 persen dan 12,1 persen. Selain itu, segmen rental dan segmen hotel secara keseluruhan juga mulai menunjukkan kontribusi yang signifikan sebesar 3,6 persen.

Hal ini berbeda dibandingkan periode yang sama tahun lalu di mana kontribusi segmen industri mencapai 98,7 persen dari total pendapatan, sedangkan sisanya disumbangkan segmen hunian sebesar 1,3 persen. Pada kuartal I/2016, segmen komersial belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan.

?Perubahan kontribusi ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mewujudkan kawasan terpadu Kota Deltamas dan meningkatkan pendapatan berulang,? papar Tondy.

Pencatatan pendapatan dari segmen komersial turut mendongkrak marjin Perseroan. Marjin laba kotor Perseroan meningkat dari 57,4 persen di kuartal pertama tahun 2016 menjadi 68,5 persen di kuartal pertama tahun ini, Adapun, laba kotor tercatat Rp152 miliar.

Selain marjin laba kotor, marjin laba bersih DMAS naik dari 46,1 persen menjadi 55,4 persen karena meningkatnya marjin laba kotor dan marjin laba usaha, serta lebih rendahnya kerugian selisih kurs mata uang?bersih. Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp123 miliar di kuartal pertama tahun ini.?

Dari sisi fundamental, aset Perseroan per 31 Maret 2017 tercatat Rp7,9 triliun dengan kas dan setara kas mencapai Rp1,26 triliun, lebih tinggi dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp7,8 triliun dengan kas dan setara kas mencapai Rp1,22 triliun. Adapun, ekuitas Perseroan per 31 Maret 2017 tercatat Rp7,51 triliun.

Saat ini, Perseroan juga tidak memiliki utang sehingga memiliki ruang yang lebih leluasa untuk mencari pendanaan dalam rangka pengembangan infrastruktur pendukung di kawasan Kota Deltamas.

?Dengan posisi kas bersih yang sangat sehat, Perseroan terus berupaya untuk melakukan ekspansi dan pengembangan Kota Deltamas sebagai kawasan terintegrasi di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial,? pungkas Tondy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: