Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyaluran Kredit Bank DKI Stagnan

Penyaluran Kredit Bank DKI Stagnan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Distribusi kredit PT Bank DKI di kuartal satu tahun ini terlihat melambat. Hingga Maret 2017 penyaluran kredit perseroan turun tipis 1,82% menjadi Rp20,66 triliun, bandingkan dengan saluran kredit di tiga bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp21,05 triliun.

Pembiayaan syariah perseroan juga tercatat turun 5,59% menjadi Rp3,6 triliun dari posisi sebelumnya Rp3,82 triliun. Meski begitu laba bersih perseroan berhasil naik tipis 1,72% menjadi Rp161,42 miliar dari posisi sebelumnya Rp158,68 miliar.

Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi, mengungkapkan untuk kredit relatif tidak mengalami pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, hal itu dikarenakan perseroan memilih untuk selektif dalam menyalurkan kredit, penataan proses bisnis dan peningkatan mitigasi risiko. Di samping itu Bank DKI juga fokus dalam melakukan upaya perbaikan di bidang perkreditan yang terlihat dari penurunan rasio NPL Gross dari 8,26% per Maret 2016 membaik menjadi 5,37% per Maret 2017.

?NPL Nett juga mengalami perbaikan dari 3,99% per Maret 2016 menjadi 2,86% per Maret 2017," katanya di Jakarta, Jumat (28/4).

Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk total aset di periode Maret berhasil mencapai angka Rp 45,92 triliun atau naik sekitar 21,86% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp37,68 triliun.

Pertumbuhan asset didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga yang mengalami pertumbuhan sebesar 20,37%, dari semula tercatat sebesar Rp27,69 triliun per Maret 2016 menjadi sebesar Rp33,33 triliun per Maret 2017.

"Peningkatan Dana Pihak Ketiga tersebut salah satunya didorong oleh pelaksanaan program loyalty nasabah yakni Hadiah Kejutan (Hajatan) yang telah dimulai sejak triwulan ke 4 tahun 2016," tambahnya.

Dia menuturkan, bahwa portofolio tabungan tumbuh sebesar 6,62% dari periode Maret 2016 yang tercatat sebesar Rp5,95 triliun menjadi Rp6,34 triliun di tahun 2017. Bank DKI terus menggencarkan pemasaran produk tabungan, utamanya melalui loyalty program yakni Hajatan yang undiannya direncanakan akan dilaksanakan pada Mei 2017 mendatang.

Selain program Hajatan, upaya peningkatan DPK juga dilakukan dengan membangun sinergi dengan Pemprov DKI Jakarta serta BUMD DKI. Hal ini membawa hasil pada meningkatnya Giro sebesar 35,11% dari Rp8,13 triliun per Maret 2016 menjadi Rp10,98 triliun per Maret 2017.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: