Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengungkapkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke daerahnya pada Maret 2017 mengalami kenaikan 24,87 persen. Lonjakan kunjungan turis ke Sulsel melalui pintu masuk Makassar tercatat baru pertama terjadi sepanjang 2017. Dua bulan terdahulu, kunjungan wisman selalu memperlihatkan data penurunan.?
"Alhamdullilah, kunjungan wisman pada Maret memperlihatkan data yang menggembirakan. Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari 1.194 kunjungan menjadi 1.491 kunjungan atau naik 24,87 persen," kata Nursam, saat merilis data perkembangan pariwisata di Kantor BPS Sulsel, Jalan Haji Bau, Kota Makassar, Sulsel, Selasa, (2/5/2017).
Nursam menyebut meski terjadi kenaikan di atas 20 persen, jumlah kunjungan wisman ke Sulsel masih rendah bila dibandingkan data Januari 2017 yang mencatat 1.677 kunjungan. Bahkan, jauh lebih rendah lagi dibandingkan statistik November 2016 yang menembus angka 2.261 kunjungan. Meski demikian, kata dia, adanya grafik peningkatan kunjungan wisman patut diapresiasi dan diharapkan bisa terus ditingkatkan.?
Masih seperti statistik Februari, Nursam memaparkan kunjungan wisman ke Sulsel kebanyakan berasal dari Malaysia. Bahkan, terjadi kenaikan 261 kunjungan menjadi 809 kunjungan pada Maret. Adapun lima negara dengan kunjungan wisman terbesar ke Sulsel pada Maret yakni Malaysia, Singapura, Inggris, Jerman dan Mesir. Khusus untuk Tiongkok, tercatat adanya penurunan drastis bila dibandingkan capaian Januari yakni 417 kunjungan. "Untuk Maret, hanya terdata 22 kunjungan wisman dari Tiongkok."
Seiring dengan melonjaknya kunjungan wisman, tingkat penghunian kamar alias TPK hotel berbintang di Sulsel juga mengalami peningkatan 3,1 poin. TPK hotel berbintang di Sulsel pada Maret 2017 mencapai rata-rata 47,28 persen. TPK hotel berbintang di Sulsel sendiri memang terus memperlihatkan tren kenaikan. Periode bulan sebelumnya terjadi kenaikan 1,42 poin. Kenaikan itu ditunjang melesarnya TPK pada hotel berbintang satu dan dua yang rata-rata naik 8 persen. Adapun TPK pada hotel berbintang empat menurun 5,74 persen.?
Nursam mengimbuhkan rata-rata lama tamu menginap secara keseluruhan juga mengalami kenaikan, dari 2,07 ?hari pada Februari menjadi 2,11 hari pada Maret. Kenaikan tersebut ditunjang oleh tamu dalam negeri alias domestik maupun tamu asing. "Rata-rata menginap tamu domestik naik dari 2,05 hari menjadi 2,09 hari. Kenaikan rata-rata menginap juga terjadi pada tamu asing, dari 3,13 hari menjadi 3,38 hari," pungkas Nursam.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement