Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSSI Sebut Anggaran Pembinaan Sepakbola Masih Cekak

PSSI Sebut Anggaran Pembinaan Sepakbola Masih Cekak Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar (kiri) disaksikan President Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kanan) bermain bola bersama seorang anak peserta Indonesia Junior League seusai membuka liga tersebut di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (9/4). Angkasa Pura II Indonesia Junior League diikuti oleh 30 tim Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Jabodetabek yang dibagi dalam dua katagori umur 11 tahun dan umur 9 tahun yang digelar hingga September mendatang yang bertujuan untuk mencari bibit pesepak bola muda. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Semarang -

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Semarang mengakui anggaran pembinaan persepakbolaan yang diberikan pemerintah kota setempat masih minim.

"Untuk tahun ini, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya Rp350 juta untuk pembinaan sepak bola," kata Ketua Asosiasi Kota PSSI Semarang Supriyadi di Semarang, Rabu (3/5/2017).

Padahal, kata dia, setidaknya ada 58 sekolah sepak bola (SSB), 25 perkumpulan atau klub sepak bola, dan 26 klub futsal yang ada di Kota Semarang yang tentunya membutuhkan pembinaan. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang itu, pembinaan dalam bidang olahraga sangatlah penting untuk mencetak atlet-atlet unggul yang mampu berprestasi.

"Anggaran tahun lalu, dari APBD Perubahan 2016 sekitar Rp250 juta, tahun ini Rp350 juta. Ya, masih kurang banyak. Kalau dihitung, idealnya anggaran yang dibutuhkan minimal Rp2 miliar," katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu mendorong Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga untuk menggelar kegiatan kompetisi sepak bola sebagai kegiatan yang melekat.

"Silakan pemerintah anggarkan kegiatan kompetisi atau copa. Jadikan itu anggaran yang melekat dengan SKPD. Kami akan sangat terbantu dalam pembinaan persepak bolaan," katanya.

Supriyadi mengatakan kegiatan kompetisi harus dilakukan secara kontinyu untuk menjaring atlet-atlet berprestasi yang selama ini tidak berjalan baik akibat keterbatasan anggaran.

Sementara itu, Kepala Dispora Kota Semarang Gurun Risyadmoko menegaskan tetap berupaya serius untuk mengembangkan prestasi olahraga daerah, termasuk untuk cabang sepak bola. "Ya, kami kan tidak bisa lagi membiayai PSIS. Namun, kami tetap berupaya maksimal mendukung peningkatan prestasi sepak bola Kota Semarang, melalui pembinaan dan penyediaan sarana prasarana," katanya.

Untuk APBD tahun ini, ia menyebutkan setidaknya dianggarkan sekitar Rp12 miliar untuk pengembangan olahraga melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang untuk 46 cabang olahraga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: