Presiden Joko Widodo meninjau langsung tiga Alat mesin pertanian (Alsintan) produksi PT Pindad (Persero) pada Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) ke-15 yang digelar pada 6 ? 11 Mei 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh.?
Jokowi mengatakan kemampuan membuat Alsintan tidak perlu diragukan karena Pindad memiliki Direktorat Bisnis Produk Industrial yang khusus membuat produk-produk industrial seperti Alat Peralatan Kapal Laut (APKL), Generator, motor listrik, motor traksi, bahan peledak komersial, komponen sarana dan prasarana kereta api, komponen tempa & cor, serta Ekskavator.?
"Pindad tidak akan berhenti bekerja keras dan berinovasi untuk membuat produk-produk berkualitas hasil karya buatan anak negeri,"ujarnya
Direktur Bisnis Produk Industrial PT Pindad, Bobby S Atmosudirjo mengatakan Pindad memproduksi Alsintan hasil karya anak negeri ini untuk mendukung kemandirian dan percepatan program ketahanan pangan pemerintah.?
"Pindad bersinergi dengan PT Bhirawa dan? Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian untuk mengembangkan berbagai mesin ini,"kata Bobby dalam ketenrangan resminya di Bandung, Sabtu (6/5/2017)
Bobby menjelaskan ada tiga tipe Alsintan yang di produksi Pindad, diantaranya, Pengolah Tanah Amphibi,? PA-1800 (Pindad Amphibi, lebar kerja 180 cm). Alat ini memiliki fungsi mengolah tanah sekaligus mencacah sisa jerami padi, jagung, dan gulma serta mencampur dengan tanah, sehingga akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. PA-1800 juga dilengkapi dengan penyemprot decomposer.
Kedua, Mesin panen, PP-160? (Pindad Pemanen, lebar kerja 160 cm).
Mesin ini memiliki fungsi Memanen jagung dan padi sekaligus memasukan hasil panen kedalam karung.?
"PP-160? menggunakan roda krepyak (crawler) dari karet yang dapat digunakan untuk lahan agak basah maupun kering,"ujarnya.
Lalu ketiga, Traktor Multiguna, PTM-90 (Pindad Traktor Multiguna, 90 Hourse Power). Menurutnya, PTM-90 memiliki fungsi sebagai loader untuk berbagai jenis material seperti tanah, batu, pasir atau puing bangunan dengan kapasitas yang cukup besar, sebagai ekskavator kecil yang dilengkapi fungsi drilling dan jack hammer untuk keperluan konstruksi, pertanian, serta pemeliharaan fasilitas akses jalan pedesaan.?
"Alat ini dilengkapi oleh Power Take Off (PTO) dan three point hitch serta bisa dipasang Rotavator dengan lebar 2.000 dan penanam biji Jagung (grand sider) atau Pembajak tanah, dipasang secara bergantian,"paparnya.
Bobby mengungkapkan Pindad sebagai sole Manufactur untuk Alsintan dan Bhirawa sebagai sole distributor yang memperoleh lisensi dari Kementerian Pertanian. Tahun ini Pindad mampu memproduksi 150 unit dengan masing-masing 50 unit untuk ketiga Alsintan tersebut
Semua komponen untuk produk ini, lanjut Bobby, berasal dari dalam negeri dan diproduksi di Pindad kecuali engine, transmisi, jika diberi kesempatan TKDN bisa mencapai 100%. Kedepannya Indonesia diharapkan tidak lagi impor Alsintan, tapi swasembada, sehingga Alsintan yang digunakan semuanya hasil karya dalam negeri.?
"Selama ini Indonesia masih mengimpor berbagai bahan pangan dari negara-negara lain. Diharapkan dengan Alsintan yang diproduksi Pindad ini, kapasitas dan kualitas produksi pangan dalam negeri meningkat sehingga tidak bergantung pada negara lain,"pungkasnya.
Sementara itu, hajatan akbar Penas ini rutin dilaksanakan tiga tahun sekali, dikuti lebih dari dari 35.000 peserta yang terdiri dari perwakilan petani nelayan yang tergabung dalam KTNA dari semua provinsi di Indonesia, para pelaku usaha sektor pertanian, para pejabat lingkup pertanian baik pusat maupun daerah dan perwakilan beberapa Negara ASEAN.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement