Kegiatan riset dan inovasi di Indonesia perlu diperkenalkan sejak usia Sekolah Dasar (SD) sehingga dapat berkontribusi secara inovatif untuk kecerdasan bangsa.
"Yang menggelisahkan saya di pameran ini riset sudah mulai diperkenalkan sejak SD, sedangkan 'young inventor' dari Indonesia yang mengikuti pameran ini baru level SMA," ujar Rektor Universitas Mercu Buana, Dr Arissetyanto Nugroho MM di Kuala Lumpur, Sabtu (13/5/2017).
Dia mengemukakan hal itu disela-sela "International Invention Inovation & Technology Exhibition (ITEX 17)" dan "World Young Inventors Exhibition (WYIE)" yang diikuti 24 peserta dari sejumlah negara termasuk Indonesia, di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC).
Karena itu, Arissetyanto mengatakan perlu rekomendasi kepada Mendikbud agar lebih mengenalkan riset dan inovasi kepada anak-anak sejak dini sehingga bisa berkontribusi kepada inovasi untuk kecerdasan bangsa.
"Tadi RRC sebanyak 20 booth diisi oleh anak-anak SD semua sehingga saya tidak sanksi kalau mereka menjadi negara maju," kata alumni UI tersebut.
Arissetyanto mengatakan kegiatan riset sejak dini juga memberikan efek positif, termasuk mengurangi kenalan remaja.
"Dengan 'research minded' maka keluarannya kalau sudah pada universitas ya bisa mendapatkan hak cipta atau paten," katanya.
Arissetyanto mengatakan berdasarkan data Kementerian Hukum dan HAM yang mendaftarkan hak paten di dunia 2,5 juta per tahun, didominasi China dengan 1,1 juta proposal.
"Di Indonesia per tahun ada 800 padahal jumlah universitasnya ada 4.000. Kalau ditargetkan satu universitas minimal satu saja per tahun maka bisa 4.000 lebih. Kalau dimulai sejak SD lebih baik lagi," katanya.
Kedua kali Ia mengatakan keikutsertaan Universitas Mercu Buana pada pameran ini merupakan yang kedua kalinya.
"Tahun ini kami menampilkan tiga karya dan mendapatkan dua silver dan satu perunggu. Satu di ajang ITEX 17 dan dua di WYIE," kata Arissetyanto.
Dalam ajang itu Universitas Mercu Buana memperkenalkan oscilloscope simulator karya Ignatius Agung Wibowo, Prof Darwin Sebayang dan Nur Indah.
"Selama ini anak-anak SMK dan mahasiswa Fakultas Teknik kalau praktek menggunakan oscilloscope simulator yang asli kan alat-alatnya sering rusak, sehingga mereka bisa dikenalkan ke alat tersebut sebelum menggunakan yang asli," katanya.
Dia mengatakan oscilloscope simulator akan dibawa ke Hari Teknologi Nasional di Makassar Agustus mendatang kemudian akan dibagikan ke sejumlah SMK yang ada di Sulawesi Selatan. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement