PT Sun Life Financial Indonesia menggelar seminar edukatif bertema Sejahtera Bersama Asuransi Syariah?dengan menghadirkan pembicara dari Sun Life, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelum digelar di Malang, seminar edukatif serupa juga telah digelar di Banda Aceh dan Solo.
Chief Agency Officer Syariah Sun Life Norman Nugraha mengatakan seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai produk, nilai-nilai, manfaat, dan peluang bisnis asuransi syariah di kalangan masyarakat Malang dan sekitarnya, serta memperkuat keberadaan agen syariah Sun Life sebagai Modern Syariah Insurance Expert (MSIE) yang siap mendukung peningkatan literasi masyarakat terhadap pentingnya perencanaan keuangan yang tepat.
"Sun Life percaya bahwa asuransi syariah dengan nilai-nilai keutamaannya menawarkan manfaat yang besar bagi masyarakat luas, tanpa memandang latar belakang sosial dan kepercayaan yang dianut. Kami yakin nilai-nilai bisnis yang ditawarkan asuransi syariah seperti adil, transparan, dan universal, akan diterima dengan baik oleh masyarakat di manapun, termasuk di Malang," kata Norman di Malang, beberapa waktu lalu.
Sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, Malang merupakan pasar potensial bagi pengembangan industri asuransi. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, jumlah populasi di kota Malang mencapai 845.973 penduduk. Jika ditambah dengan penduduk dari 15 kecamatan di sekitar Malang, terdapat lebih dari 2,3 juta penduduk di Malang Raya.
Dukungan pusat perdagangan, industri usaha kecil menengah, dan pariwisata, menjadikan Malang sebagai pusat ekonomi penting di Jawa Timur. Sementara itu, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di luar Jabodetabek, Jawa Timur memiliki peran positif terhadap pengembangan bisnis Sun Life secara nasional.
Pentingnya sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan mengenai asuransi syariah menjadikan Sun Life terus memperkuat komitmennya untuk mendorong pertumbuhan sektor ini. Salah satunya dengan membentuk keagenan syariah Sun Life sebagai Modern Syariah Insurance Expert (MSIE) yang menjadikan pembeda dari keagenan asuransi syariah lainnya.
"Yang menjadikan agen asuransi syariah Sun Life unggul adalah mereka terlatih secara profesional dan memiliki wawasan serta pengetahuan yang luas. Didukung program pelatihan yang lengkap dan berkelanjutan serta besarnya potensi pasar di Malang, kami berharap dapat merekrut lebih banyak agen MSIE dari daerah ini yang akan membantu menyebarkan manfaat asuransi syariah ke masyarakat lebih luas lagi," ujar Norman.
Norman mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi masih rendahnya pangsa pasar asuransi syariah adalah rendahnya tingkat literasi dan keyakinan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan.
"Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan OJK pada 2016 menunjukkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi baik terhadap industri asuransi masih relatif rendah, terutama terhadap asuransi syariah. Indeks literasi asuransi hanya mencapai 15,76%, turun dari survei tahun 2013 yaitu 17,84%. Sementara itu, tingkat utilitas mencapai 12,08%, tidak berubah jauh dari survei 2013 di angka 11,81%. Artinya, dari 100 orang Indonesia hanya 15 sampai 16 orang yang mengenal lembaga jasa keuangan asuransi dan hanya 12 orang yang sudah menggunakan jasa asuransi," ujar Norman.
Pada kesempatan yang sama, Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Muhammad Yusuf Helmi yakin Malang dapat menjadi katalisator bagi industri asuransi syariah di Jawa Timur. Ia mengapresiasi langkah Sun Life yang sangat serius dalam mengembangkan industri asuransi syariah di Indonesia, termasuk Malang. Dengan ruang bertumbuh yang masih besar, ia optimis sektor asuransi syariah dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan secara nasional pada 2017.
Per Desember 2016, risk based capital syariah Sun Life mencapai 177%, jauh lebih tinggi dari persyaratan pemerintah yaitu 30%. Didukung oleh lebih dari 2.000 agen syariah berlisensi Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Sun Life memiliki 58 kantor pemasaran syariah yang tersebar di 72 kota di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement