Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan merilis data perdagangan ekspor dan impor Indonesia. Kali ini BPS akan mengumumkan data ekspor impor bulan April 2017. Angka-angka tersebut bakal disampaikan langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto pada pukul 11.00 WIB di Gedung BPS, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Selain mengumumkan soal ekspor dan impor, BPS akan turut menyampaikan sejumlah perkembangan lainnya di antaranya perkembangan upah pekerja/buruh April 2017 dan perkembangan nilai tukar eceran rupiah April 2017.
Sebelumnya ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan neraca perdagangan bulan lalu surplus sebesar US$755,85 juta atau sekitar Rp1,04 triliun. Menurutnya, ekspor tumbuh 21% (yoy) dan impor tumbuh 21,42% (yoy).
"Laju ekspor sedikit melambat dari bulan sebelumnya dipengaruhi penurunan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang," ujar Josua.
Selain itu, laju pertumbuhan harga komoditas ekspor seperti CPO dan karet alam juga melambat, terkecuali batu bara. Sementara laju impor terus meningkat dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas manufaktur indonesia.
"Peningkatan aktivitas investasi juga mendorong impor pada bulan lalu," pungkasnya.
BPS sendiri mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Maret 2017 surplus sebesar US$3,93 miliar. Angka tersebut tercatat tertinggi tertinggi sejak periode yang sama pada 2012. Suhariyanto mengungkapkan kinerja ekspor pada Januari-Maret 2017 mencapai US$40,61 miliar atau meningkat 20,84% dibanding periode sama 2016 (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement