Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Rusia di Moskow, Lasro Simbolon?mengatakan?Rusia merupakan?untapped market?potensial bagi komoditas unggulan Jawa Barat. Hal ini terbukti tidak ada dampak terhadap volume perdagangan kedua negara sebagai akibat krisis ekonomi Rusia pada 2014.
Menurut Larso, Pada 2015 nilai perdagangan Indonesia-Rusia sebesar?$1,9?Miliar dengan nilai ekspor?$933?Juta dan surplus di pihak Indonesia sebesar?$1,1?Juta US.
?Ekspor utama Indonesia ke Rusia adalah CPO dan?farm oil, serta turunannya yang mereka olah menjadi berbagai produk selain minyak goreng,?katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (15/5/2017)
Komoditas lain yaitu ikan,?furniture?berbahan baku rotan, terutama rotan khas Cirebon. Adapun barang yang diimpor dari Rusia ke Indonesia yaitu gandum, serta alat pertahanan.
Sementara komoditas yang dapat diekspor ke Bashkortoshtan antara lain beras, kopi, dan teh. Selain itu, Provinsi?Baskortoshtan adalah provinsi dengan mayoritas penduduknya adalah Muslim.?
"Tentunya hal ini juga akan menjadi peluang pasar yang besar bagi Jawa Barat. Terlebih sebagai Provinsi Halal di Indonesia, banyak produk halal dari Jawa Barat yang bisa dipasarkan kesana,?paparnya.
Dalam Bidang Pariwisata, lanjut Larso kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia masih cukup tinggi dan menempati urutan ke-5 di Eropa. Pada 2014 tercatat jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia sebanyak 88.750 orang dan 2015 sebanyak 65.012 orang. Pada periode Januari-November 2016 tercatat sebanyak 69.377 orang atau naik 20,4% dari periode yang sama pada 2015 sebesar 57.624 orang.
?Salah satu bentuk kerjasama yang dapat dikerjasamakan dengan Provinsi Baskortoshtan antara lain partisipasi pada festival budaya disana, yaitu?Sabantui Ethno-Folks Festival?untuk mempromosikan budaya tradisional Jawa Barat,?tuturnya.
Bidang Investasi, meskipun jumlah realisasi investasi Rusia di Jawa Barat masih relatif kecil, sejumlah perusahaan Rusia memiliki minat besar untuk berinvestasi di Indonesia, seperti perusahaan Rosneft dalam pembangunan kilang di Tuban, perusahaan perkeretaapian?Russian Railways?dalam pembangunan jalur kereta api dan infrastruktur pendukung lainnya di Kalimantan Timur dan perusahaan pertambangan?Blackspace?yang berencana untuk membangun?cold storages?di sejumlah wilayah di Indonesia.
?Potensi kerjasama lain yang dapat dijajaki adalah di Bidang Industri Kimia,?supply?peralatan transportasi atau beton ponsel pompa,?mixer?semen, helikopter, dan?trolley bus,?pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement