Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Baik, Industri Baja pun Terangsang

Pertumbuhan Ekonomi Baik, Industri Baja pun Terangsang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi menjadi sinyal baik bagi perkembangan pasar baja domestik, demikian disampaikan Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan.

?Sejalan dengan peningkatan konsumsi baja dalam negeri, pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga jika dengan tata niaga ekspor-impor yang baik,? kata Putu di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Diketahui, Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I tahun 2017 sebesar 5,01 persen atau naik dibandingkan pertumbuhan periode sama tahun lalu yang sekitar 4,92 persen. Capaian tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal IV-2016 sebesar 4,94 persen.

?Pertumbuhan ini merupakan dampak dari respon kebijakan yang tepat dari pemerintah serta rendahnya inflasi dan suku bunga yang terkendali,? ujar Putu.

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 akan lebih tinggi di kisaran 5,2-5,4 persen. Melihat kondisi tersebut, Kemenperin optimistis Indonesia mampu mandiri dalam memproduksi baja nasional dengan produksi 10 juta ton baja.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. (KS), Mas Wigrantoro Roes Setyadi menyampaikan, PT KS dan perusahaan baja Korea, Posco telah bekerja sama membangun klaster untuk mendukung produksi hingga 10 juta ton baja di Cilegon, Banten.

?Kawasan industri Krakatau Steel di Cilegon saat ini ditempati oleh industri baja terpadu, yakni PT KS dan PT Krakatau Posco (perusahaan patungan PT KS dan Posco),? paparnya.

Selain itu, menurut Mas Wig, kawasan industri di Cilegon memiliki infrastruktur pendukung yang baik seperti pembangkit energi, air baku industri, dan pelabuhan curah terdalam di Indonesia. Saat ini, kapasitas produksi PT KS digabungkan dengan PT Krakatau Posco telah mencapai 4,5 juta ton, dan segera meningkat kembali dengan beroperasinya pabrik HSM#2 berkapasitas 1,5 juta ton pada akhir tahun 2019, sehingga total akan mencapai 6 juta ton. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: