Industri di Indonesia sedang memasuki era otomatisasi baru, di mana robot dan komputer tidak hanya mengerjakan serangkaian pekerjaan fisik rutin dengan lebih baik, cepat dan efisien namun juga semakin mumpuni dalam menyelesaikan pekerjaan yang memerlukan kemampuan kognitif. Teknologi sensing dan control memungkinkan tren otomatisasi terus berkembang dan Omron memimpin modernisasi industri otomatisasi di Indonesia.
Di Indonesia, Omron beroperasi melalui beberapa unit bisnis, yaitu PT Omron Manufacturing of Indonesia (berdiri tahun 1992), Omron Electronic Components (2000), PT Omron Electronics (2002) dan PT Omron Healthcare Indonesia (2012) serta Omron Automation Center (2016), dengan lebih dari 2.650 karyawan di seluruh Indonesia.
Dong Teng, Managing Director, PT Omron Electronics (OEP-ID) mengatakan bahwa dalam dunia bisnis yang terus berevolusi, kemampuan manufaktur untuk beroperasi secara maksimal untuk memenuhi tuntutan produksi seperti permintaan pelanggan, kualitas dan lingkungan sangatlah penting. Otomatisasi kegiatan operasional akan membantu industri manufaktur meningkatkan kinerja dengan meminimalkan kesalahan serta meningkatkan kualitas, kecepatan dan produktivitas.
"Walaupun akan memakan waktu lama untuk mewujudkan hal ini sepenuhnya, otomatisasi sudah pasti akan menjadi kenyataan yang harus dihadapi pelaku industri di Indonesia. Nah, kapanpun mereka siap, Omron akan selalu mendampingi sebagai mitra strategis mereka," kata Dong, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Seiring dengan semakin tingginya tekanan yang dialami sektor manufaktur untuk memangkas biaya, mempersingkat siklus pasokan dan melakukan efisiensi operasional menyeluruh, manufaktur di berbagai sektor tetap berusaha meningkatkan produktivitas. Penerapan otomatisasi industri yang terus meningkat menjadi salah satu solusi.
Kemajuan yang sedang bergulir dalam otomatisasi industri saat ini adalah tersedianya mesin dan proses yang sepenuhnya terdigitalisasi dan saling terhubung, dilengkapi dengan begitu banyak sensor dan perangkat lunak yang canggih. Kemajuan ini memberikan kecerdasan kepada mesin-mesin, sehingga dapat beroperasi secara otomatis, dan yang lebih penting dapat saling berinteraksi satu sama lain dengan dinamis.
"Dengan perkembangan ini, mesin dapat menyelesaikan pekerjaan yang semakin rumit dan berkolaborasi dengan mudah, akurat dalam memprediksi kegagalan dan kapan saatnya melakukan pemeliharaan, bahkan mampu mengatur dirinya sendiri ketika mengalami kendala tak terduga di lini produksi. Data yang terus terkumpul juga menghasilkan informasi berharga tentang kondisi pabrik, yang dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk memperlancar efisiensi operasional," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement