Co-Founder Uber Travis Kalanick, Mundur dari Jabatannya Sebagai Chief Executive

Co-Founder Uber Technologies Inc, Travis Kalanick, mengundurkan diri sebagai chief executive layanan transportasi antar-jemput, menyusul tekanan kuat dari investor, juru bicara perusahaan mengatakan pada hari Rabu (21/6/2017).

Pengunduran diri Kalanick terjadi setelah penyelidikan selama berbulan-bulan yang diketuai oleh mantan Jaksa Agung A.S. Eric Holder, yang dipekerjakan oleh Uber untuk melihat praktik budaya dan tempat kerjanya setelah seorang mantan pegawai wanita secara terbuka menuduh perusahaan tersebut melakukan pelecehan seksual yang tidak terpuji.

Lima investor besar, termasuk perusahaan modal ventura Benchmark, menuntut agar CEO Uber mengundurkan diri segera, dalam sebuah surat yang dikirim ke Kalanick saat berada di Chicago, New York Times melaporkan dari mengutip orang-orang yang mengetahui situasinya.

Dalam surat yang berjudul "Moving Uber Forward" para investor juga mengatakan bahwa perusahaan membutuhkan perubahan kepemimpinan.

Kalanick berdiskusi dengan setidaknya satu anggota dewan Uber dan setelah berjam-jam berdiskusi dengan beberapa investor, dia setuju untuk mundur, kata laporan tersebut. Dia akan tetap di dewan Uber.

"Saya mencintai Uber lebih dari apapun di dunia ini dan pada saat yang sulit ini dalam kehidupan pribadi saya, saya telah menerima permintaan para investor untuk mundur dari jabatan saya sehingga Uber bisa kembali fokus daripada terganggu dengan masalah perselisihan ini," tulis surat kabar tersebut mengutip statement Kalanick.

Kalanick mengatakan kepada karyawannya minggu lalu, dia akan meluangkan waktu jauh dari kehidupan di Uber, tindakan tersebut menjadi bagian dari serangkaian tindakan yang diajukan ke perusahaan transportasi umum antar-jemput tersebut untuk mencari jalan keluar dari segala kontroversi.