Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Usaha Taksi Online Ini Tarik Minat Investor, Bisa Raup Rp7 T

Anak Usaha Taksi Online Ini Tarik Minat Investor, Bisa Raup Rp7 T Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, Bogor -

Uber sedang berdiskusi dengan para investor yang tertarik membeli saham di unit bisnis Uber Freight. Kabarnya, nilai kesepakatan mencapai ratusan juta dolar AS.

Mengutip laporan Bloomberg, Kamis (16/7/2020), narasumber yang mengetahui informasi itu menyebut, Uber sedang mengadakan diskusi untuk menghimpun 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,3 T) dalam putaran pendanaan.

“Itu akan memberi penilaian mandiri sekitar 4 miliar dolar AS (sekitar Rp58,6 T) terhadap Uber Freight,” kata narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Baca Juga: Aplikasi Ojol Jadi Media Buat Intimidasi Aktivis HAM, Benarkah?

Baca Juga: 5 Negara yang Boikot Teknologi 5G Huawei, Bukan Cuma Inggris?

Namun, belum ada kesepakatan yang terjadi antara dua pihak. Artinya, ketentuan dalam kesepakatan itu pun dapat berubah.

Menanggapi kabar itu, Juru Bicara Uber berujar, “meskipun bukan hal baru bagi kami untuk menerima tawaran soal investasi di Uber Freight, kami tetap tak bisa mengomentari rumor soal diskusi ini.”

Meluncur pada 2017 di bawah pimpinan Lior Ron, Uber Freight beroperasi sebagai penghubung pengemudi truk dengan perusahaan pelayaran; bersaing melawan DHL International dan CH Robinson Worldwide Inc. Uber Freight merupakan anak perusahaan mandiri yang melaporkan laporan keuangan setiap kuartal.

“Divisi itu meningkatkan pendapatan 57% menjadi 199 juta dolar selama kuartal I 2020, serta mencatatkan perluasan kerugian senilai 64 juta dolar AS; meningkat 121%,” lapor Bloomberg.

Pada September 2019, Uber mengklaim bakal mendirikan kantor pusat Uber Freight di Chicago dan berniat merekrut 2 ribu karyawan baru.

Uber juga sudah menandatangani perjanjian untuk tidak memulai operasi pengiriman di China dan pasarnya yang lain. Lebih lanjut, perusahaan bakal fokus pada pasar Amerika Utara dan Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: