Pendiri Lippo Group Mochtar Riady mengatakan berkembangnya bisnis Lippo Group seperti sekarang ini karena selalu memperhatikan kebutuhan di masyarakat. Orang super tajir yang selalu masuk peringkat 10 orang terkaya di Indonesia ini menyebut contohnya seperti pembangunan Rumah Sakit Siloam.
"Kami bangun seperti standar Amerika Serikat atau Jepang, pelayanan setara Singapore Airline, namun tarif setara dengan Mc Donald dengan demikian banyak dicinta masyarakat dan dapat terus berkembang sampai saat ini," kata Mochtar dalam halal bihalal Lippo Group di Karawaci Kabupaten Tangerang, Kamis (6/7/2017).
Mochtar juga menyampaikan prinsip yang sama juga dikembangkan di perbankan hal ini yang membuat Panin, BCA dan LippoBank dapat berkembang seperti sekarang ini karena dalam menjalankan kegiatannya selalu berupaya memperingan beban nasabah. Pada kesempatan tersebut Mochtar mengatakan apabila hubungan perusahaan dengan masyarakat sudah terjalin dengan baik maka mereka akan selalu memberikan dukungan dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan bisnis.
Mochtar mengatakan meminjam filsafat Tiongkok strategi berperang untuk memenangkan perang harus memiliki tujuan dan persiapan, salah satunya adalah kebenaran, moral dan firman, hal serupa juga diterapkan dalam bisnis.
"Keberhasilan tentara Indonesia memenangkan perang dengan Inggris dan Belanda di Surabaya di masa lalu karena memiliki tujuan meskipun saat itu kalah dalam persenjataan," kata Mochtar.
Mochtar mengatakan Lippo dalam membangun properti pun selalu berwawasan kota, bukan sekedar hunian tetapi seluruh fasilitas dan infrastruktur harus tersedia seperti sekolah, rumah sakit, tempat belanja, dan lain sebagainya. Mochtar menjelaskan awalnya lahan di Karawaci belum bernilai apa-apa, namun setelah dibangun Sekolah Pelita Harapan, Rumah Sakit Siloam, serta supermal terbesar di Asia kawasan tersebut ramai dengan hunian.
"Prinsip yang sama juga dikembangkan mega proyek Meikarta di Cikarang Jawa Barat dengan total nilai Rp200 triliun di atas lahan 50 juta meter persegi, bukan sekedar hunian tetapi kota dengan segala kelengkapannya," kata Mochtar.
Mochtar mengatakan saat ini dunia tengah menghadapi revolusi industri keempat dengan berkembangnya ekonomi digital, Lippo telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengembangkan teknologi informasi, nano dan gaya hidup. Mochtar mengungkapkan dengan ekonomi digital petani seharusnya tidak lagi menempuh rantai panjang untuk sampai kepada pasar, sehingga dapat menikmati harga. Hal ini telah diterapkan Alibaba yang berhasil mengembangkan pasar digital di Tiongkok.
Bahkan Mochtar meyakini kalau ekonomi digital dapat dikembangkan di Indonesia maka korupsi juga hilang dengan sendiri, karena semua transaksi dilakukan secara digital dan transparan, setiap orang dapat mengakses. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement