Warta Ekonomi, Medan -
Pemerintah Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura komit meningkatkan budidaya buah lokal yang merupakan ciri khas daerah ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Azhar Harahap mengatakan buah-buahan lokal itu seperti nenas, jeruk, pisang, salak, durian, jambu dan sebagainya yang mutunya juga berkualitas harus di budidayakan ? ?
"Budidaya buah lokal menjadi prioritas utama untuk dikembangkan," katanya Jumat (7/7/2017).
? ? ??
? ? ??
Buah yang tetap ditanam petani yakni semangka dan pepaya karena dua komoditi ini selalu digemari. Jadi petani tidak pun diajak menanam, tapi tetap menanamnya karena buah ini bermasyarakat.
? ? ?
? ? ?
"Kita lihat saja, buah semangka dan pepaya dimana-mana ada, tetap menjamur," katanya.
? ? ?
? ? ?
Ajakan untuk memproduksi buah lokal ke depan semakin ditingkatkan guna mendorong daya saing petani. Secara umum memang produksi buah lokal di Sumut belum terpenuhi karena petani kebanyakan masih fokus pada tanaman utama seperti padi, juga tanaman cabe merah dan bawang merah yang selalu memicu inflasi.
? ? ??
? ? ??
Sementara itu buah jeruk sekarang harganya juga mahal, menurut Azhar karena pengaruh cuaca ekstrim dan semburan lahar gunung Sinabung. Jadi produksinya berkurang sehingga mahal. Padahal Kabupaten Karo termasuk penghasil terbesar buah-buahan di Sumatera Utara.
? ? ?
? ? ?
"Sementara dari satu sisi kita banyak kehilangan buah langka seperti buah delima, jambul bol dan sebagainya. Inilah yang mau kita kembangkan," ujarnya.
? ?
? ?
Data yang diperoleh Berita dari Kasubag Program Dinas Tanaman Pangan Sumut Fahri menyebutkan di Sumut buah yang dibudidayakan tercatat ada 21 jenis buah-buahan tahunan yakni alpukat, anggur, belimbing, duku/langsat, durian, jambu air, jambu biji, jeruk besar, jeruk siam/keprok, mangga, manggis, markisa, nangka/cempedak, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak dan sukun. Juga?ada buah-buahan semusim yakni melon, semangka dan stoberi.
? ??
? ??
Dari data itu terlihat kalau budidaya buah lokal tersebut mengalami penurunan. Untuk tanaman tahunan dan semusim total luas panen tahun 2014 mencapai 32.876 hektar dengan produksi 1.805.548 ton. Tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 27.705 hektar dengan produksi 1.347.286 ton. Tahun 2016 turun lagi luas panennya jadi 25.550 hektar dengan produksi 1.143.362 ton.
? ?
? ?
"Penurunan tanaman buah-buahan ini karena banyak lahan yang ditanami tanaman nonbuah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement