Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan di Kabupaten Kayong Utara memprihatinkan, hanya berhasil meraup sekitar Rp20 juta per tahun. Padahal di daerah ini merupakan bagian dari selat Karimata yang kaya akan hasil laut.
"PAD hasil hasil laut terutama perikanan untuk saat ini kita akui masih sangat minim. Itu bisa dikatakan setahun kurang Rp20 juta," ujar Kepala Bidang Pendapatan Kayong Utara Yusrin saat dihubungi di Sambas, Senin (10/7/2017).
Yusrin menjelaskan, untuk pengelolaan dan pemungutan PAD dari sektor perikanan berupa retribusi masih dikelola oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kayong Utara (KKU). Ia menyebutkan bahwa perolehan PAD tersebut setelah dinas terkait menyetor ke kas daerah melalui juru bayar dan dimasukan sistem. Kemudian digabung dengan retribusi dan pendapatan sektor lain yang dibenarkan sehingga terakumulasi menjadi PAD keseluruhan untuk di KKU.
"Rendahnya pendapatan dari sektor perikanan akan menjadi bahan evaluasi dalam rapat koordinasi dalam waktu dekat di mana rapat tersebut akan dilakukan optimalisasi pendapatan guna mendongkrak pendapatan dari sektor-sektor yang berpotensi menjadi PAD," katanya.
"Seperti diketahui saat ini di wilayah perairan Selat Karimata, potensi sumber daya lautnya cukup besar, cumi, ikan kerapu, ikan tenggiri, talang dan ikan-ikan kualitas ekspor diperoleh dari KKU. Hal itu yang akan dimaksimalkan," katanya. (FH/ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement