Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPBD Sampang: 46 Dari 180 Desa Terancam Kekeringan

BPBD Sampang: 46 Dari 180 Desa Terancam Kekeringan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Sampang -

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Wisnu Hartono, menyatakan ada sebanyak 46 dari total 180 desa rawan kekeringan, dan kekurangan air bersih saat kemarau di wilayah tersebut.

"Desa rawan kekeringan ini, tersebar pada 12 kecamatan di Kabupaten Sampang," ujar Wisnu Hartono di Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (20/7/2019).

Wisnu mengemukakan hal ini sesuai hasil pendataan yang dilakukan petugas teknis lapangan dari institusi itu sekaligus untuk mengantisipasi kelangkaan air bersih selama kemarau tahun ini.

"Hanya ada dua kecamatan di Sampang yang masyarakat tidak pernah mengeluhkan mengalami kelangkaan air bersih saat kemarau, yakni Kecamatan Omben dan Kecamatan Camplong," ujarnya.

Sedangkan pada 12 kecamatan lain, selalu mengeluhkan terjadi kelangkaan air bersih saat kemarau. Sesuai prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya puncak musim kemarau akan dimulai dari Agustus sampai September 2017.

"Juli ini sebenarnya sudah masuk kemarau, akan tetapi potensi hujan masih diperkirakan tetap terjadi, dengan intensitas ringan hingga sedang," ujar Wisnu.

Sementara itu, guna mengantisipasi bencana kekeringan dan kelangkaan air bersih, Kepala BPBD menyatakan telah meminta masing-masing camat untuk melakukan deteksi dini, dengan melakukan pendataan secara faktual mengenai jumlah desa, dan dusun yang rawan berpotensi rawan kekeringan dan mengalami kelangkaan air bersih saat kemarau.

"Kami juga telah mengirim surat ke masing-masing camat pada 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang ini," ujar Wisno.

Dirinya lebih lanjut menjelaskan, Pemkab Sampang segera menyiapkan anggaran melalui dana tanggap darurat untuk menyediakan kebutuhan air bersih bagi desa-desa yang nantinya mengalami kekeringan. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: