Usai Facebook, Kemenkominfo Akan Bertemu Pihak Twitter dan Google
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan maraton guna menangani konten-konten negatif ataupun radikal. Usai bertemu dengan Facebook pada Rabu (2/8/2017), Twitter dan Google menjadi agenda selanjutnya.?
"Kami juga akan bertemu dengan Twitter dan Google," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan kepada wartawan di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Semuel mengatakan bahwa nantinya Google maupun Twitter diharapkan bisa men-support (mendukung) menangkal portal yang di dalamnya ada unsur hoax atau berita palsu. Terkait dengan hasil yang disepakati dengan Facebook, lanjut?Semi, ada beberapa permintaan seperti membuka kantor di Indonesia (Jakarta) dan Facebook wajib menghapuskan konten negatif.
"Saat ini juga dilaporkan ke kami bahwa mereka sudah ada fitur baru bagaimana juga bisa mengendalikan khusus Indonesia ada beberapa konten-konten di Indonesia memang tidak di akses Indonesia karena bertentangan peraturan yang ada jadi mereka tidak bisa melakukan geo-blocking, nah itu yang dilaporkan ke kita," terangnya.
Lebih lanjut Semi menjelaskan beberapa alasan pemanggilan medsos yang identik dengan warna biru tersebut, seperti Service Level Index (SLI) yang harus diperbaiki karena tercatat pada 2016-2017 mereka kurang merespons pemerintah.?
"Kalau kita avarage itu respons mereka terhadap permintaan pemerintah itu untuk Facebook baru mencapai 49,3% Instagram 40,3% itu yang ingin kita tingkatkan kita lihat bandingkan dengan yang lain mereka sudah mendekati angka-angka diatas 70% ini mereka perbaiki SLI juga ditingkatkan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement