Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Jawa Barat pada triwulan II-2017 sebesar 118,59 persen artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2017 ini meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dody Herlando menjelaskan ITK merupakan indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan melalui Survei Tendensi Konsumen (STK).?
ITK juga menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. Banyaknya sampel STK Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.560 rumah tangga setiap triwulan pada tahun 2017 ini.
"Pemilihan sampel yang dilakukan secara panel setiap triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu," paparnya.
Berdasarkan variabel pembentuknya, kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2017 meningkat terutama didorong oleh pendapatan rumah tangga dengan indeks sebesar 119,97, tidak adanya pengaruh inflasi terhadap konsumsi (nilai indeks sebesar 106,20), serta adanya peningkatan volume/frekuensi konsumsi triwulan II-2017 (nilai indeks sebesar 131,04) dibandingkan triwulan I- 2017.
"Kondisi ekonomi konsumen triwulan II-2017 meningkat didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 119,97persen," tuturnya
Dody menuturkan pada triwulan II-2017 semua provinsi di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) memiliki Indeks Tendensi Konsumen di atas 100. Nilai Indeks Tendensi Konsumen di atas 100 artinya kondisi ekonomi konsumen di wilayah Jabalnusra meningkat dari triwulan sebelumnya.
"Empat provinsi di Jabalnusra termasuk Jawa Barat memiliki ITK di atas angka ITK nasional, yaitu Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan DKI Jakarta, serta lima provinsi memiliki ITK di bawah angka ITK nasional," ungkapnya.
Untuk wilayah Jabalnusra, pada triwulan II-2017 ITK tertinggi dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur dengan indeks sebesar 123,21, dengan tingkat optimisme lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2017 (angka ITK 104,30).?
Sedangkan ITK Provinsi NTT pada triwulan II-2017 ini berada pada posisi terendah yaitu sebesar 107,83 persen dengan tingkat optimisme juga lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan I-2017 (angka ITK 97,03).
Lebih jauh Dody menambahkan nilai ITK di Jawa Barat pada triwulan III-2017 diperkirakan sebesar 102,19 persen artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi lebih baik dari triwulan II-2017.?
Adapun tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen diperkirakan lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II-2017. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen didorong oleh meningkatnya perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang dan rencana pembelian barang-barang tahan lama. Indeks pendapatan rumah tangga mendatang diprediksi mencapai 101,93 dan rencana pembelian barang-barang tahan lama dengan indeks sebesar 102,64 persen.
"Nilai ITK di Jawa Barat pada triwulan III-2017 diperkirakan sebesar 102,19 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat dengan tingkat optimisme konsumen yang diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2017," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement