Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perubahan pola konsumsi masyarakat memengaruhi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2017 sebesar 5,01 persen atau sama dengan angka pada kuartal sebelumnya.
"Pola konsumsi berubah, orang yang tadinya beli bahan pokok, sekarang beli untuk tourism, (tiket) kereta api dan pesawat. Pergeseran ini kalau bisa dilihat, tidak akan cepat dan butuh waktu," kata Kartika, ditemui pada seminar Ikatan Akuntan Indonesia di Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Selain itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi yang stagnan pada Semester I 2017 terjadi karena dinamika ekonomi yang dipengaruhi oleh banyak faktor.?"Pada tahun lalu terdorong harga komoditas, batu bara, dan CPO membaik. Namun, pada tahun ini trennya menurun. Memang kita lagi shifting?ekonomi menuju manufaktur dan jasa," katanya.
Kartika?berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan katalisator baru sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di samping pembangunan infrastruktur.?Ia menilai ekonomi Indonesia membutuhkan dorongan, terutama dari sektor jasa dan digital ke depannya.
"Pertumbuhan kita akan lebih 'flat' dahulu. Ke depan ketika sektor jasa dan digital punya daya dorong tinggi, nanti (pertumbuhan) mulai naik," ucap pria yang akrab disapa Tiko tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement