Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat (11/8/2017) bahwa pihaknya akan mengadakan pertemuan darurat para menteri mengenai telur yang tercemar insektisida dalam upaya untuk menghentikan aksi saling "menyalahkan dan mempermalukan" atas skandal yang menyebar di seluruh Eropa tersebut.
Vytenis Andriukaitis, Komisaris Eropa untuk keamanan kesehatan dan makanan, mengatakan kepada AFP bahwa dirinya menginginkan agar Belanda, Belgia dan Jerman menghentikan tuduhan perdagangan tentang siapa yang bertanggung jawab atas ketakutan tersebut, yang melibatkan fipronil, zat kimia yang dapat membahayakan manusia.
Sementara itu, Prancis mengatakan bahwa telur yang terkontaminasi pertama kali dijual di sana pada bulan April, hampir empat bulan sebelum ancaman tersebut menjadi meluas, karena krisis yang telah menimpa setidaknya 11 negara Eropa melebar lebih jauh.
"Aksi saling menyalahkan dan mempermalukan akan membawa kita ke mana-mana, dan saya ingin menghentikan ini," ujar Andriukaitis, sebagaimana dikutip dari laman AFP, Jumat (11/8/2017).
"Kita perlu bekerja sama untuk menarik pelajaran yang diperlukan dan bergerak maju daripada kehilangan energi untuk saling menyalahkan," tambahnya.
Komisioner Lithuania tersebut mengatakan Uni Eropa harus berurusan dengan "hal-hal yang penting" termasuk mendapatkan informasi, dan memperbaiki sistem keamanan pangan dan mencegah "aktivitas kriminal".
Dirinya menambahkan "itulah yang telah saya diskusikan dengan menteri Jerman, Belgia dan Belanda minggu ini. Saya mengusulkan untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi yang melibatkan para menteri terkait, serta perwakilan badan keamanan pangan di semua negara anggota yang terlibat begitu kita memiliki semua fakta yang ada," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement