Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, 25 Desa di Bangkalan Alami Kekeringan Dahsyat

Duh, 25 Desa di Bangkalan Alami Kekeringan Dahsyat Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Bangkalan -

Rizal Morris selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menyatakan, sedikitnya 25 desa yang tersebar di 11 kecamatan mengalami kekeringan kritis dan perlu mendapatkan perhatian serius pemerintah.

"Sebenarnya total jumlah desa yang berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih saat kemarau seperti ini, sebanyak 64 desa, tapi yang masuk kategori kritis sebanyak 25 desa," ujarnya di Bangkalan, Sabtu (26/8/2017).

Rizal menjelaskan, jumlah desa yang mengalami kekeringan kritis ini, berdasarkan hasil pendataan terbaru BPBD Pemkab Bangkalan, serta laporan dari masing-masing kepala desa yang disampaikan kepada BPBD Pemkab Bangkalan melalui kecamatan.

Ke-25 desa dari 11 kecamatan yang kini mulai dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih itu masing-masing Kecamatan Kokop, Konang, Geger, Tanjung Bumi, Sepuluh, Kelampis, Arosbaya, Tragah, Tanah Merah, Galis dan Kecamatan Kwanyar. Berdasarkan prakiraan dari Badan Metereologi Klimatologi dan Giofisika (BMKG), 60 hari kedepan untuk di kabupaten Bangkalan dinyatakan hari tanpa hujan.

Untuk mengatasi hal itu, Rizal mengaku, sudah mengirim surat edaran kepada para camat agar dapat mengkondisikan para kepala desa dan tokoh masyarakat untuk segera melaporkan jika butuh penanganan cepat di desa yang terjadi kekeringan seperti bantuan pendistribusian air bersih.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat pada musim kemarau agar tidak melakukan pembakaran sampah dan pembersihan lahan dengan cara di bakar dan langsung di tinggal karena berpotensi terjadi dampak yang lebih luas," ujarnya.

Kepala BPBD Pemkab Bangkalan lebih lanjut menjelaskan, ada dua kategori kekeringan di Bangkalan, yakni kekeringan kritis dan kekeringan langka. Kekeringan kritis itu, antara lain pemenuhan air di dusun itu mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Hanya itu untuk kebutuhan air minum dan memasak dengan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air sejauh tiga kilometer lebih.

Sementara itu, untuk kategori kekeringan langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang per hari, dengan jarak yang ditempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sejauh setengah hingga tiga kilometer.

"Dan kami telah membentuk posko di kantor BPBD Pemkab Bangkalan ini,"? pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: