Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan apresiasi kepada perusahaan GlaxoSmithKline (GSK) atas kontribusinya yang telah dan akan diberikan kepada Indonesia khususnya dalam membangun ketahanan kesehatan nasional melalui produk-produk kesehatannya.
Perusahaan farmasi asal Inggris ini secara resmi menunjuk Li & Fung Beauty (LFB) untuk pembangunan fasilitas pabrik baru dengan nilai investasi mencapai 4 juta Poundsterling atau setara Rp69 miliar. Pabrik seluas 3.700 m2 tersebut akan memproduksi dan mensuplai produk pasta gigi Sensodyne.
?Pembangunan fasilitas baru ini yang akan dibangun LF Beuty untuk GSK menjadi bukti bahwa iklim manufaktur berkelanjutan dan ekonomi terbuka Indonesia terus berkembang. BKPM beharap kerja sama yang bernilai besar ini dapat membuka jalan bagi pengembangan talenta lokal,? kata Kepala BKPM, Thomas Lembong saat menghadiri Grounbreaking CeremonySensodyne Facility di Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Sementara itu, President Director GSK Consumer Healthcare Indonesia, Pawan Sud mengungkapkan bahwa secara keseluruhan perusahaan telah berinvestasi sebanyak Rp228 miliar sejak dua tahun lalu, termasuk di dalamnya Rp69 miliar untuk pembangunan pabrik baru.
?Melalui pabrik ini, diharapkan dapat menghasilkan 20 juta unit Sensodyne pada tahun 2020,? kata dia.
Pabrik yang berlokasi di di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur ini merupakan perluasan fasilitas manufaktur GSK yang sebelumnya ada di Pulogadung sebagai tempat produksi produk-produk kesehatan GSK seperti Panadol, Actifed, dan Ventolin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement