Emas Berjangka Naik Dipicu Meningkatnya Ketegangan Geopolitik
Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 23/9/2017), karena para investor mencari perlindungan di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 2,7 dolar AS, atau 0,21 persen, menjadi menetap di 1.297,5 dolar AS per ounce.
Pejabat-pejabat Korea Utara pada Kamis (21/9/2017) malam mengancam akan menguji bom hidrogen di Samudra Pasifik, yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea. Sebelum itu, Presiden AS Donald Trump mengancam untuk "menghancurkan secara total" Korea Utara jika menyerang AS atau sekutunya.
Emas sering digunakan sebagai tempat berlindung di saat terjadi gejolak politik atau ekonomi, sementara aset-aset yang dianggap berisiko seperti saham dibuang.
Logam mulia mendapat dukungan lebih lanjut, karena Indeks Dolar AS turun sebesar 0,2 persen menjadi 91,99 pada pukul 17.30 GMT. Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun, emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi para investor.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 3,8 sen atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 16,98 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 7,8 dolar AS atau 0,83 persen, menjadi menetap di 932,1 dolar AS per ounce. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement