Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AirNav Ingin Berkontribusi Lebih pada Pertumbuhan Ekonomi

AirNav Ingin Berkontribusi Lebih pada Pertumbuhan Ekonomi Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Novy Pantaryanto, mengatakan kehadiran AirNav dalam lima tahun terakhir turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Meski tidak berhubungan langsung dengan aktivitas bisnis, kehadiran AirNav sangat menunjang pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan keselamatan penerbangan.

"AirNav Indonesia terus berupaya meningkatkan pelayanan terkait navigasi udara untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Harus diketahui keselamatan penerbangan itu merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi," kata Novy, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Minggu, (24/9/2017).

Menurut Novy, manajemen AirNav berkomitmen untuk lebih berkontribusi dalam membangun transportasi udara yang semakin meningkatkan keselamatan dan efisiensi demi menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terlebih, tidak sedikit aktivitas ekonomi yang kini mengandalkan moda transportasi udara. Termasuk potensi pariwisata nasional, dimana Indonesia semakin gencar mempromosikannya.

Sektor pariwisata memang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Pertimbangannya, sektor pariwisata memiliki multiplier effect yang sangat besar. Mulai dari bidang kuliner, perhotelan, transportasi hingga ekonomi kreatif (oleh-oleh) akan mendapatkan keuntungan. Muaranya pertumbuhan ekonomi akan melonjak signifikan.

Novy menegaskan manajemen AirNav mendukung penuh program pemerintah terkait 10 destinasi wisata prioritas. Dukungan tersebut direalisasikan melalui pembenahan fasilitas navigasi di masing-masing bandara destinasi wisata prioritas. Pihaknya juga mendorong peningkatan status bandara yang dulunya berstatus Aeronautical Flight Information Service (AFIS) menjadi Aerodrome Control Tower (ADC).

"Moda transportasi menuju destinasi wisata prioritas kebanyakan menggunakan angkutan udara. Untuk itu, kami siap mendukung (dalam hal navigasi) agar bisa menarik wisatawan lebih banyak, khususnya dari mancanegara. Program 10 destinasi wisata prioritas membutuhkan dukungan dari seluruh pihak," ucapnya.

Peningkatan status bandara dari AFIS ke ADC, Novy menyebut sebuah keniscayaan agar wisatawan yang datang bisa lebih banyak. Diketahui status bandara tersebut mempengaruhi frekuensi penerbangan. Untuk pengalihan status tersebut, sambung dia, dibutuhkan peningkatan infrastruktur navigasi dan SDM. Selain itu, butuh adanya sokongan dari pemerintah daerah setempat.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: