Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Rini Anggap Wajar Soal 'Surat Cinta' dari Bu Menkeu

Menteri Rini Anggap Wajar Soal 'Surat Cinta' dari Bu Menkeu Astra Ikut dan Turut Dukung Pameran Kriyanusa 2017; Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri BUMN RI Rini Soemarno (keempat kanan), Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita (ketiga kanan), Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman (ketiga kiri), Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) Herawati Prasetyo (kedua kanan) dan Sekretaris Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Mohammad Iqbal (kedua kiri) melihat sketsa wajah yang digambar oleh Priyo Siswoyo (kiri) salah satu binaan Astra Disability Connection Program (ADCP) pada pembukaan acara Pameran Kerajinan Nusantara Kriyanusa 2017 di Jakarta Convention Center (27/9). | Kredit Foto: WE/Pool
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menganggap wajar soal surat yang Ia terima dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait masalah keuangan PLN.

"Jadi normal sebagai Menkeu mengingatkan kami ini kalau proyeknya banyak, tolong dijaga?debt equity ratio-nya," kata Rini ditemui di Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Lanjutnya, Ia juga mengatakan akan berupaya mengingatkan BUMN untuk menjaga rasio utang terhadap modal perusahaan tetap sehat.

"Ini yang memang selama tiga tahun kami di BUMN tekankan terus kepada direksi bahwa harus dijaga. Harus selalu ada?worst position," ucap Rini.

Salah satu hal yang menjadi sorotan Menkeu dalam surat tersebut adalah kinerja keuangan PT PLN yang terus menurun seiring dengan semakin besarnya kewajiban korporasi untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang tidak didukung oleh pertumbuhan kas bersih operasi.

Oleh karena itu, PT PLN diharapkan mampu melakukan efisiensi dalam biaya operasi, terutama energi primer, untuk mengantisipasi potensi risiko gagal bayar, dan adanya regulasi dari instansi terkait yang dapat mendorong penurunan biaya produksi tenaga listrik, seiring dengan ketiadaan penyesuaian tarif tenaga listrik. (VF/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: