Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi bangga saat Sumatera Utara meraih penghargaan untuk peningkatan jenis?kopi?Arabika. Seperti diketahui, jenis?kopi?Arabika merupakan premium?kopi?spelsialty Sumut dengan berbagai variasi keunggulan. Tekstur kopinya halus, mempunyai citra rasa berat dan spesifik serta mempunyai citra rasa floral dan kekentalan yang baik maupun keasaman yang seimbang.?
Selain?kopi?Arabika, di Sumut juga dikembangkan jenis?kopi?Robusta. Luas tanaman?kopi?untuk Robusta di Sumut 21.663,81 hektare dengan produksi 9.663,52 ton.?Kopi?ini tersebar di Tapanuli Selatan dan Deliserdang. Sementara untuk?kopi?Arabika, luas tanamannya di Sumut yakni 61.231,44 hektare dengan produksi 49.176,51 ton.?Kopi?ini tersebar di dataran tinggi seperti pada Kabupaten Madina, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Tapsel, Dairi, Pakpak Bharat dan Humbang Hasundutan.
"Sumut sama dengan Jawa Barat terima penghargaan hari Minggu kemarin untuk?kopi?yang jenis Arabika. Sementara Lampung dan Sumsel untuk jenis?kopi?Robusta," katanya Selasa (3/10/2017).
Ke depan, setelah penghargaan ini, Pemprovsu akan tetap mendorong para petani di Sumut untuk terus meningkatkan produksi kopinya. Apalagi untuk?kopi-kopi?yang sudah memiliki sertifikat indikasi geografi (IG/Paten). Saat ini petani?kopi yang telah memiliki sertifikat IG tersebut sudah kesusahan melayanani permintaan yang terus meningkat. "Jadi permintaan dari negara-negara luar terus datang. Stok mereka terbatas. Makanya kita mendorong peningkatan produksinya. Untuk kopi Mandailing saja, petani hanya mampu memenuhi 20% saja dari total permintaan,? ujarnya.
Selain itu, Pemprovsu juga terus mendorong para petani?kopi?yang belum memiliki sertifikat IG untuk segera memilikinya. Dan untuk menuju ke sana diharapkan pemerintah kabupaten/kota juga turut mendukungnya.?
Pemprovsu sendiri pada tahun 2018 akan mengembangkan perbenihan 1 juta?kopi?dengan nama varietas Sigararutang. Pengembangan 1 juta benih ini akan dilakukan di Madina, Tobasa, Simalungun dan Taput.
"Jadi daerah lainnya yang memerlukan bibit nanti tinggal mengambil dari daerah mana yang terdekat," ucapnya sambil mengatakan bahwa ini sesuai dengan program kementerian yang menjadikan tahun 2018 sebagai tahun benih.
Sementara terakhir untuk pemasaran?kopi?Sumut sendiri disebutkannya realisasi ekspor untuk?kopi?Arabika berdasarkan data Penerbitan SPEK dan Form ICO tahun 2016 yakni 317.093.993 USD. Sedangkan untuk?kopi?Robusta senilai 901.169 USD dengan negara tujuan ke Amerika, Arab, Jepang, Jerman, Australia, Canada, Korea, Singapura, Vietnam dan Malaysia. "Pada umumnya?kopi?kita yang keluar banyak ke negara Amerika. Dan itu sudah dalam bentuk biji?kopi (green been). Ke depan untuk meningkatkan daya saing lagi, kita akan terus membina petani?kopi?kita," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement