Kementerian Sosial RI (Kemensos) menyiapkan sekitar 290 ribu ton beras guna membantu korban bencana alam gunung Agung.?
Mensos, Khofifah Indar Parawansa mengatakan sejak 18 September 2017 lalu tim Kemensos sudah berada di lokasi penampungan pengungsi korban bencana alam gunung Agung secara bergantian.?
Kemensos menerjunkan dua tim diantaranya tim yang akan mengkoordinasikan kecukupan logistik maupun tim Layanan Dukungan Psyicosocial (LDP).
Mensos mengaku sudah mendapatkatkan Surat Keputusan (SK) Darurat dari Gubernur Bali juga Bupati Karang Asem, Bangli, Gianyar dan Klungkung Bali.?
"Artinya cadangan beras pemerintah total nasional 290 ribu ton akan didistribusikan langsung ke daerah-daerah yang menjadi tempat pengunsian akibat bencana alam gunung Agung," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (3/10/2017).
Kemensos sudah menyalurkan bantuan beras untuk Bali dan Karang Asem. Selanjutnya, Bangli dan Gianyar dan Klungkung yang sedang berjalan.? Pusat pengungsian, kata Mensos, berada di Karang Asem tapi 9 kabupaten/kota lainnya memberikan layanan bagi pengungsi yang tergolong zona merah yaitu dengan radius 12 km.?
Khofifah ingin memastikan kepada seluruh pihak bahwa distribusi bantuan terutama beras bisa diterima dengan baik oleh korban bencana alam tersebut. Selanjutnya, Kemensos akan mengeluarkan dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berasal dari kabupaten/kota, Pemprov dan Kemensos.
"Insya Allah kalau jumlah logistik terutama beras kita pada posisi yang sangat cukup karena stoknya mencapai 290 ribu ton," tuturnya
Mensos menegaskan tanggap darurat berlaku untukw semua daerah yang mengalami bencana alam termasuk di wilayah Jawa Barat. Pasalnya, mulai bulan Agustus 2017 terjadi kekeringan di beberapa provinsi sehingga pemerintah sudah mengeluarkan cadangan beras.
"Dengan catatan daerah tersebut mengeluarkan SK darurat sehinga mereka punya hak mengeluarkan CBP 100 ton," ujarnya
Sedangkan jika Pemprov mengeluarkan SK Darurat berhak mengeluarkan CBP sebanhak 200 ton. Jika semuanya terpakai maka Kemensos akan mwmberikan bantuan.
"Saya ingin memastikan asal SK darurat dari Bupati, Gubernur sudah dikeluarkan dan CBP sudah terpakai maka tinggal mengintensifkan koordinasi supaya kita bisa memastikan jangan sampai ada beras yang tidak terpenuhi baik di titik pengungsi maupun daerah kekeringan," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Advertisement