Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Tawarkan Proyek Pariwisata Rp39 Triliun

Pemerintah Tawarkan Proyek Pariwisata Rp39 Triliun Kredit Foto: Kemenpar
Warta Ekonomi, Bandung -

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menawarkan proyek pariwisata di tiga destinasi prioritas; Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung) senilai US$2,9 miliar atau setara Rp31 triliun kepada para investor dalam kegiatan Regional Investment Forum (RIF).

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, ada 8 destinasi pariwisata yang ditawarkan kepada para investor yaitu; 6 destinasi prioritas dan 2 destinasi pariwisata di Sumatera Barat yakni Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang di Kota Padang dan Kawasan Wisata Bahari Pantai Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan.

?Dari 6 destinasi prioritas tersebut, 3 destinasi di antaranya telah memiliki proyek-proyek yang ready to offer yaitu;? Danau Toba ada 5 proyek dengan estimasi nilai proyek US$2,3 miliar, Borobudur 10 proyek senilai US$562 juta, serta Tanjung Kelayang 2 proyek perhotelan senilai US$60 juta sehingga totalnya mencapai?US$2,9?miliar,? kata Thomas Lembong dalam keterangan resminya di Bandung, Sabtu (21/10/2017).

Menurut Thomas, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang tumbuh di level 35-40% atau jauh di atas pertumbuhan investasi nasional yang per tahunnya di level 12-14%.

"Porsinya hingga kini masih kecil bila dibandingkan dengan GDP,? tapi nanti lama-lama juga akan menjadi besar kalau tumbuh terus secara signifikan,? lanjutnya Limbong.

Selain 3 destinasi pariwisata yang siap ditawarkan? juga terdapat 5 destinasi pariwisata lainnya yang memiliki prospek sangat positif. ?RIF ini memang sebuah forum untuk bekerja, jadi selain proyek-proyek di destinasi yang siap ditawarkan ada lima destinasi lain yang tidak kalah indahnya, tidak kalah cantiknya yang membutuhkan investasi,? jelas Limbong.

Adapun, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan bahwa sektor pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia di masa? mendatang dengan menyiapkan Atraksi, Amenitas (sarana dan prasarana), dan Aksesibilitas (3A) menjadi prioritas Kemenpar.?

Terutama untuk 10 destinasi prioritas (Danau Toba; Tanjung Kelayang; Tanjung Lesung; Kepulauan Seribu; Candi Borobudur;? Bromo Tengger Semeru; Mandalika; Labuan Bajo;? Wakatobi; dan Morotai) yang akan dikembangkan sebagai ?Bali baru? yang terhampar dari Sumatera Utara (Danau Toba)? hingga ke Morotai di Maluku Utara.

Arief Yahya menilai investasi diperlukan bagi sektor pariwisata karena hal tersebut tidak hanya menunjukkan kepercayaan dunia usaha terhadap pertumbuhan yang dicapai oleh sektor pariwisata, namun dapat menjadi game changer di tengah persaingan negara-negara untuk menarik wisatawan.

Dari data BKPM kontribusi sektor pariwisata menunjukkan tren kenaikan yang positif. Pada tahun 2013 tercatat mencapai US$ 602 juta atau berkontribusi sebesar 1,45% dari total investasi nasional, sedangkan pada Semester I 2017 mencapai US$929 juta atau 3,67% dari total investasi nasional.?

?Artinya,? angka kontribusi yang dicapai dari investasi pariwisata bila dibandingkan dengan total investasi nasional kenaikannya mencapai 1,5 kali lipat,? kata Menpar Arief?

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyampaikan bahwa pihaknya berharap kegiatan RIF berdampak positif bagi perbaikan infrastruktur pariwisata di Sumbar.?

?Hingga tahun 2016, jumlah hotel di Sumbar sebanyak 374 hotel terdiri 58 hotel bintang dan 316 hotel non-bintang. Ini masih sepertiga dari jumlah hotel di Nusa Tenggara Barat mencapai 900-an atau Bali yang mencapai 2.000 hotel,? ungkap Irwan

Irwan menuurkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar tahun 2016 yang lalu hanya 46.000 wisman atau turun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 48.000 wisman.??

Sementara itu, kegiatan RIF 2017 di Padang? merupakan salah satu upaya mengembangkan sektor pariwisata yang pada 2019 menargetkan Rp20 juta kunjungan wisman dan Rp275 juta perjalanan wisnus di Tanah Air dengan perolehan devisa diproyeksikan mencapai Rp280 triliun.

Kegiatan RIF 2017 di Padang dihadiri antara lain Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara serta sejumlah duta besar negara sahabat serta 374 partisipan atau investor dari 13 negara Australia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Persatuan Emirat Arab (PEA), Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Spanyol, Luxembourg, Tiongkok dan Taiwan, Rusia, dan Mauritius.

?Oleh karena itu, dengan adanya RIF diharapkan jumlah hotel maupun wisman ke Sumbar dapat meningkat,? pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: