Institut Prancis di Indonesia (IFI) menggelar konser grup musik Prancis Mac Abbe et Le Zombi Orchestra (MAZO) pada 26 Oktober di Arboretum Universitas Padjajaran Bandung, 28 Oktober di Sheraton Gandaria City Jakarta, 1 November di Sekolah Ciputra Hall Surabaya, dan 4 November di Hermes Palace Medan.
MAZO, grup multidisiplin asal kota Saint Etienne, Prancis, beranggotakan enam musisi; Julien Regnault (vokal, kontrabas), Quentin Delaplace (keyboard), Clement Vincent (gitar), Alexandre Vincent (drum), Louis Paris (trombon) dan Xavier Boutin (saksofon). Perpaduan swing dan rock akan dipersembahkan MAZO dalam tampilan pesta kabaret yang teatrikal, penuh lirik usil dan jenaka.
Dalam bermusik, MAZO terinspirasi dari komposer Prancis Camille Saint-Saens yang terkenal di zaman romantik di mana musik mementingkan perasaan yang subyektif, bukan sekadar mencapai keindahan nada. Karya klasik Saint-Saens yang legendaris antara lain The Carnival of the Animals (1886) dan Danse Macabre (1874) yang disebut sebagai musik pengiring pesta Halloween yang paling menyeramkan.
MAZO juga mendapat pengaruh dari beberapa musisi asal Amerika Serikat seperti grup rock and roll Stray Cats, grup musik swing and blues The Brian Setzer Orchestra dan musisi soundtrack film-film box office Daniel Robert Elfman sang peraih Grammy Awards (1989)? untuk film Batman dan Emmy Awards (2005) untuk serial TV Desperate Housewives. Trio asal Inggris, The Tiger Lilies yang dikenal berkat keunikan perpaduan magis tarian kematian (danse macabre) dengan musik punk yang liar turut menginspirasi MAZO dalam mengkomposisi lagu dan beraksi di atas panggung.
Penampilan para personil MAZO yang gotik dan eksentrik tak lepas dari pengaruh sutradara Amerika Serikat Tim Burton yang dikenal lewat film antara lain Edward Scissorhands (1990), Sweeney Todd (2007) dan Charlie and the Chocolate Factory (2005) yang dibintangi oleh Johny Depp. MAZO juga menggemari film horor Jerman, Nosferatu (1922) arahan sutradara F.W. Murnau yang diadaptasi dari buku Dracula (1897) karya Bram Stoker serta humor-humor gelap, absurd dan penuh kritik dari komedian Prancis, Pierre Desproges yang juga dikenal sebagai penyiar di TV nasional Prancis, TF1 dan radio France Inter.
Sejak dibentuk pada 2009, MAZO telah tampil di berbagai festival musik bergengsi, baik di Prancis maupun mancanegara, antara lain Le Transbordeur Lyon, Rockstore Montpellier, Le Nouveau Monde Fribourg, Parole et Musique St Etienne, Les frankofolies de Halle, Montreux Jazz Festival, Le Foreztival, dan sebagainya. MAZO pernah tampil menjadi band pembuka dalam konser band legendaris asal Prancis seperti grup folk-punk rock asal Prancis, Tetes Raides, grup ?gore and roll? Banane Metallik yang memadukan musik dengan sinematografi horor, grup musik rock festival Marcel et son orchestra, trio jazz Karpatt, grup musik Balkan Ziveli Orkestar serta grup musik rock ska La Ruda Salska.
Siapkan kostum Anda dan rayakan Halloween dengan musik dan aksi panggung fantastik persembahan MAZO pada 28 Oktober di Gandaria City Jakarta!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement