Beberapa mahasiswa dari Australian National University (ANU) di Kota Canberra mempertontonkan kepiawaian memainkan gamelan Bali yang dikenal memiliki alunan musik dinamis, sehingga menarik warga negara Kangguru itu.
"Mereka secara mengagumkan memamerkan kehebatan memainkan musik gamelan Bali di hadapan Duta Besar RI untuk Australia Y Kristiarto S Legowo, diplomat Indonesia dan staf KBRI Canberra serta mahasiswa ANU melalui pagelaran khusus bertajuk 'ANU Gamelan Mini-Concert'," demikian siaran pers KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Sejumlah nada sulit seperti Tabuh Godeg Miring, Tabuh Topeng Keras, dan Tabuh Gilak telah mereka mainkan secara apik. Penampilan mahasiswa Australia dalam konser mini tersebut pantas diacungi jempol karena telah tampil tak ubahnya pemain gamelan profesional.
Sebelum mementaskan konser gamelan ini, para mahasiswa ANU telah berlatih secara rutin di KBRI Canberra selama beberapa bulan di bawah bimbingan I Gede Eka Riadi, pelatih gamelan dari KBRI Canberra. Sarah Binney, mahasiswa Studi Kawasan ANU tingkat kedua, mengaku awalnya kesulitan belajar gamelan Bali. Namun, berkat ketekunannya berlatih, memainkan iringan gamelan kini menjadi mudah.
"Saya ingin terus mengasah kemampuan bermain gamelan Bali," ujar mahasiswi asal Sydney yang sudah tujuh tahun belajar Bahasa Indonesia dan akan tinggal di Salatiga tahun depan.
Hal yang sama disampaikan salah satu rekannya, Ben Chinnoy. Menurut Ben, gamelan Bali sangat unik dan menarik untuk dipelajari. Mahasiswa ANU ini bahkan berniat belajar langsung ke Pulau Bali untuk memperdalam kemampuannya bermain gamelan.
Dekan Fakultas Musik ANU, John Mackay yang menyaksikan konser para anak didiknya itu, memberikan apresiasi dan mendukung mahasuswanya untuk menekuni gamelan bali. Dubes Kristiarto secara khusus hadir dalam pertunjukan tersebut, juga memberikan pujian tersendiri.
"Penampilan mahasiswa Australia dari ANU dalam memainkan musik gamelan Bali sungguh luar biasa. Saya sangat terkesan. Melalui pertunjukan ini diharapkan gamelan Bali dapat semakin terkenal di seluruh Australia," ujarnya.
Dikatakannya, melalui musik gamelan, anda dapat menjadi duta Indonesia untuk lebih memperkenalkan tentang Indonesia. Usai melakukan pertunjukan di KBRI Canberra, para mahasiswa ANU kembali akan menggelar konser yang sama tahun depan di kampus mereka dan juga di tempat-tempat lain.
Usai menggelar konser mini itu, Dubes Kristiarto mengajak mahasiswa ANU bersama dekannya untuk melihat gamelan Jawa dan alat musik tradisional Indonesia lainnya, yakni agklung dan kolintang, di Rumah Budaya Indonesia KBRI Canberra. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement