Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukseskan GNNT, Bank Mandiri Dorong Penggunaan APMK

Sukseskan GNNT, Bank Mandiri Dorong Penggunaan APMK Model tengah menunjukkan kartu emoney edisi khusus Justice League di Jakarta (21/8). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Palembang -

Bank Mandiri mendorong penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) melalui kartu kredit, uang elektronik (e-money), dan kartu ATM untuk menyukseskan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT).

CEO Bank Mandiri Sumatera 2 Aribowo di Palembang, Minggu (29/10/2017), mengatakan perusahaan berkerja sama dengan mal dan merchant-merchant dalam memberikan potongan harga bagi nasabah yang memanfaatkan APMK.

"Diskon diberikan terkadang tidak tangung-tanggung bisa sampai 50 persen, seperti di Palembang Icon Mall mulai 27-29 Oktober," kata dia.

Ia mengatakan GNNT ini harus terus digaungkan agar masyarakat menjadi terbiasa berbelanja tidak mesti menggunakan uang. "Sudah tidak zamannya semua harus pakai uang," kata dia.

Menurutnya, beberapa pilihan ditawarkan untuk membiasakan nasabah bertransaksi notunai sehingga perusahaan berani mematok target total transaksi diatas Rp5 miliar selama ajang ini berlangsung. Sementara khusus untuk transaksi e-money ditargetkan Rp1 miliar.

Deputi Direktur Bank Indonesia Sumatera Selatan M Seto Pranoto mengatakan pengurangan transaksi tunai ini sangat penting mengingat negara mengeluarkan dana yang besar untuk pembuatan lembaran uang. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ada di masyarakat.

"Jika tidak diupayakan untuk ditekan maka APBN akan tergerus terus karena harus membiayai pencetakan uang. Padahal, alokasi dana tersebut dapat digunakan untuk yang lain seperti pembangunan infrastruktur, perbaikan sekolah rusak, hingga peningkatan kesehatan ibu dan anak," ujar dia.

Selain itu, penerapan transaksi nontunai ini juga lebih transparan untuk tatanan pemerintahan. "Jadi, semua tercatat di sistem dan akan mencegah praktik korupsi," kata dia.

Kota Palembang menjadi pioner gerakan nasional nontunai dengan diawali program GNNT di lingkungan perkantoran pada Februari 2015. Masih tingginya jumlah penggunaan uang untuk transaksi tunai mendorong Bank Indonesia secara terus-menerus menyosialisasikan ke masyarakat mengenai penggunaan APMK. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: