Suu Kyi Bungkam Soal Rohingya di KTT ASEAN

Suu Kyi, yang tidak menyebutkan krisis tersebut dalam sebuah pidato setibanya di Manila pada hari Minggu (12/11/2017). Suu Kyi malah mengkritik prinsip ASEAN yang tidak membantunya pada tahun 1999 saat dirinya memperjuangkan demokrasi di sebuah negara yang kemudian diperintah oleh junta militer.

"Kebijakan non-gangguan ini hanyalah alasan untuk tidak membantu," tulisnya dalam sebuah kolom opini di harian Thailand Nation pada saat itu.

"Di masa sekarang ini, Anda tidak dapat menghindar dari sebuah potensi gangguan negara lain," tuturnya.

Roberto Romulo, mantan menteri luar negeri Filipina, mengatakan kepada saluran berita Filipina ANC bahwa tampaknya tidak ada diskusi tentang Rohingya di KTT ASEAN.

"Mereka memperlakukan dengan sangat menghormati pemenang Hadiah Perdamaian Nobel yang telah didiskreditkan seperti Aung San Suu Kyi," imbuhnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (13/11/2017).

Perwakilan Amnesty International Philippines Wilnor Papa, mengatakan kepada ANC bahwa para pemimpin ASEAN akan berbicara tentang "terorisme dan kedamaian dan ketertiban tapi ada banyak gajah di ruangan yang tidak akan mereka bicarakan, yang orang coba abaikan," pungkasnya.