Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT PP Presisi Yakin Pasar Masih Sangat Besar

PT PP Presisi Yakin Pasar Masih Sangat Besar Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Presisi yang merupakan perusahaan konstruksi sipil dan struktur bangunan memandang jika potensi pasar masih sangat besar di berbagai proyek infrastruktur, mulai dari jalan tol hingga gedung bertingkat. Perseroan juga mempunyai kompetensi dan peralatan yang mendukung pembangunan proyek-proyek tersebut, antara lain sekitar 1.500 unit armada alat berat dan 8 pabrik ready mix.

"Potensi pasar PP Presisi sangat besar. Dari proyek infrastruktur, antara lain jalan tol, pelabuhan laut, rel kereta, bandara, bendungan, jembatan, irigasi sampai gedung bertingkat akan dikerjakan oleh perusahaan," kata Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (20/11/2017).

Adapun kontrak-kontrak anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) itu antara lain berasal dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta. Sebagai gambaran, proyek infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang berpotensi digarap mencakup 856 km jalan, 25 km jalan tol, rel kereta sepanjang 639 km, bandara di 15 lokasi, 47 unit bendungan, dan gedung bertingkat publik sebanyak 7.062 unit.??

Nilai proyek pembangunan jalan tol diperkirakan sebesar Rp125 miliar per km. Pekerjaan sipil untuk pembangunan jalan mencapai 40%, sedangkan pekerjaan beton dan aspal sekitar 40% dengan nilai masing-masing Rp50 miliar. Untuk pembangunan 25 km jalan tol, nilai pasar pekerjaan sipil mencapai Rp1,25 triliun sedangkan pekerjaan beton dan aspal Rp1,25 triliun.?

Sementara itu, nilai proyek pembangunan bendungan diestimasi mencapai Rp1 triliun per bendungan, dengan komposisi pekerjaan sipil 60% dan beton 30%. Hal ini berarti untuk setiap bendungan, nilai pekerjaan sipil mencapai Rp660 miliar dan beton Rp330 miliar. Potensi pasar untuk pekerjaan sipil di proyek bendungan mencapai Rp31 triliun sedangkan untuk struktur beton sebesar Rp15,5 triliun.?

"Seluruh pekerjaan konstruksi infrastruktur membutuhkan jasa pendukung konstruksi berbasis alat berat yang sesuai dengan kompetensi PP Presisi. Fakta tersebut membuat kami pemain terbesar di industri konstruksi berbasis alat berat untuk pekerjaan sipil dan struktur bangunan," ujar Benny.?

Pekerjaan sipil yang dikerjakan PP Presisi mencakup gali dan urug (cut and fill), soil ripening (pematangan lahan), ready mix concrete, asphalt hotmix, dan rigid pavement. Sementara itu, pekerjaan struktur bangunan meliputi pembangunan fondasi (bore pile), pembuatan struktur bangunan (form work) dengan bekisting (cetakan), dan pengecoran beton ready mix. Perseroan memiliki armada form work seluas 27.000 meter persegi dan 8 pabrik ready mix.?

Sejumlah perusahaan konstruksi nasional dan internasional telah menggunakan jasa PP Presisi, seperti PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Hutama Karya (Persero), PT Istaka Karya Persero, PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Jagat, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), PT PP Taisei Indonesia Construction, dan PT Leighton.?

Jasa Perseroan juga digunakan oleh perusahaan properti, seperti Kota Deltamas dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Adapun perusahaan nonkonstruksi yang menjadi klien PP Presisi seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Pertamina EP (Persero), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Pama Persada, Dongfang Electric, Noble Energy, dan HEC China Harbour.?

PP Presisi telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) pada 16 November 2017. Saham Perseroan yang bernominal Rp100 per unit itu akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2017.

Sekadar informasi, per Juli 2017, pendapatan PP Presisi tercatat Rp441,050 miliar, meningkat 153,6% dari Rp173,916 miliar per Juli 2016. Dari pendapatan sebesar itu, PP Presisi membukukan laba Rp45,53 miliar (Rp0,24 per saham) per Juli 2017, naik 189,6% dari Rp15,72 miliar (Rp0,15 per saham) per Juli 2016.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: