Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Holding BUMN, Impian Tanri yang Perlahan Mulai Terealisasi

Holding BUMN, Impian Tanri yang Perlahan Mulai Terealisasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pekan ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru saja menyelesaikan pembentukan Holding Sektor Tambang. Selanjutnya, Kementerian yang mengkoordinasi perusahaam-perusahaan pelat merah tersebut, berencana akan kembali fokus dalam pembentukan holding sektor migas.

Dari adanya rangkaian pembentukan holding, tidak lain untuk meningkatan kekuatan BUMN. Selain itu, juga merampingkan jumlah BUMN dengan dikelompokan berdasarkan sektor industri yang hampir sama.

Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN era kepemimpinan Presiden Soeharto sekaligus penggagas Holding BUMN, Tanri Abeng mengatakan, dirinya sangat mengamini langkah-langkah pembentukan holding tersebut. Tentunya, dari adanya holding ini BUMN mampu bersaing dengan para kompetitor global.

"Menurut saya sudah tepat, bahkan perlu diakselerasi. Karena kalau kita mau besar di kancah global, harus dengan holdingisasi itu," jelasnya saat menghadiri acara Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2017.

Dirinya juga menyadari, masih ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan pembentukan holding. Seperti anggapan pembentukan holding hanya memperbesar equity saja.??

Bila diamati perbedaannya, sinergi antar BUMN memang lebih mudah dilakukan bila dibandingkan dengan pembentukan holding. Untuk itu, sinergi hanya melakukan kerja sama di berbagai sektor operasional tertentu tanpa melalui peraturan.

Sebaliknya, untuk membentuk holding harus melewati berbagai lika-liku Peraturan atau Perundang-undangan baru, seperti halnya yang terjadi pada Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2016 yang bergulir begitu lama di Parlemen, yakni tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas.

"Memang banyak yang tidak setuju, tapi kan kita harus membangun kekuatan. Kekuatan itu mulai holdingisasi. Itu adalah jiwa yang saya bangun pada saat saya mendirikan BUMN, itu bukan sesuatu yang baru," ujarnya.

"Pada saat holding itu, sudah membangun sinergi intern di antara mereka itu sendiri. Tapi, yang paling penting di holding itu adalah bagaimana membangun satu leverage, power. Katakan saja 15 BUMN perkebunan, kalau sendiri-sendiri akan mati. Tapi, kalau mereka bergabung, mereka mempunyai kekuatan terhadap pasar, terhadapa lembaga keuangan, terhadap logistik. Jadi, efisiensi akan tercapai," lanjut Tanri mencontohkan.?

Tanri kembali menjelaskan, dari adanya rangkaian pembentukan holding tidak lain untuk meningkatan kekuatan dan daya saing dari BUMN itu sendiri, tentunya agar tidak kalah saing dengan para korporasi asing maupun swasta.

"Dunia ini kejam, kalau kamu itu terlalu kecil, kamu tidak dianggap. Maka konsep saya holding itu, dan juga efisiensi," tutup Tanri Abeng yang juga menjabat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: